TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengimbau dua kubu Partai Hanura duduk bersama menyelesaikan masalah internal partai. "Pertikaian ini akan merugikan Hanura," ujar Yasonna di Monas, Jakarta Pusat, Ahad, 21 Januari 2018.
Yasonna sendiri mengatakan telah menerima berkas hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura dari kubu Ambhara yang dipimpin Marsekal Madya (Purnawirawan) Daryatmo sebagai ketua umum definitif. Sementara itu, kubu Manhattan, yang dipimpin Oesman Sapta Odang atau OSO, telah memiliki SK dari Kementerian Hukum.
Baca juga: Menteri Yasonna Minta Kisruh Hanura Diselesaikan Lewat AD ART
"SK yang lalu dalam langkah kepastian, supaya ikut verifikasi parpol, maka kita kasih. Hanya ada yang mengatakan munaslub, maka saya meminta dua-duanya duduk bersama," kata Yasonna.
Yasonna mengatakan telah berkomunikasi dengan kedua belah pihak. Dia telah menghubungi perwakilan Manhattan, yakni Wakil Ketua Umum Partai Hanura Gede Pasek Suardika dan dari kubu Ambhara, OSO serta Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto.
Sebelumnya, Hanura kubu Ambhara menggelar munaslub di Cilangkap, Jakarta, pada Kamis, 18 Januari 2018. Hasil musyawarah berisi pemberhentian Oesman Sapta Odang dari jabatan ketua umum, dan mengangkat Daryatmo sebagai ketua umum. Munaslub dihadiri 27 DPD dan 401 DPC Partai Hanura dari seluruh Indonesia.
Di kubu Manhattan, Oesman Sapta Odang dan Herry Lontung tercatat sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal melalui SK Kementerian Hukum dan HAM Nomor M.HH.-01.AH.11.01 tahun 2018 tentang Restrukturisasi, Reposisi, dan Revitalisasi Struktur Kepengurusan Partai Hanura tertanggal 17 Januari 2018, yang ditandatangani Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.