TEMPO.CO, Jakarta - Giring Ganesha, vokalis Nidji yang sekarang tergabung dalam Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, mengatakan modal kampanye tidak melulu uang. "Saya, modal saya hanya waktu dan tenaga," kata Giring di Jakarta, Jumat, 19 Januari 2018.
Kandidat legislatif PSI di salah satu daerah pemilihan Jawa Barat ini kaget saat ditanya soal mahar politik untuk bisa dicalonkan. "Mahar politik, ih ngeri," ujar Giring.
Menurut dia, biaya operasional tentu ada, tapi sejauh ini dia belum mematok berapa dana yang dia butuhkan untuk mencari suara. Namun Giring menilai hal penting dari kampanye adalah bertemu dengan masyarakat, dan itu cukup dengan modal memberikan waktu dan tenaga. "Kalau perlu, saya akan naik kereta api," tuturnya.
Baca juga: Hindari Balas Budi, PSI Galang Dana dari Masyarakat
Karena itu, ucap Giring, PSI sebagai partai independen menggalang dana partai dari masyarakat. Dengan begitu, kata dia, masyarakat punya hak atas PSI. "Jadi masyarakat berhak menyampaikan aspirasi dan masukannya kepada PSI," ujarnya.
PSI sebelumnya meluncurkan Kartu Sakti untuk menggalang dana dari masyarakat. Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan, dengan didanai masyarakat, partai tidak akan dioligarki oleh kelompok tertentu.
Caranya, tutur Grace, masyarakat bisa menjadi donatur untuk PSI dengan membeli Kartu Sakti. Dengan kartu itu, donatur mempunyai satu hak suara dalam menentukan kebijakan PSI. Ada enam jenis Kartu Sakti dengan berbagai harga, mulai Rp 25 ribu, Rp 100 ribu, Rp 1 juta, Rp 10 juta, Rp 100 juta, hingga Rp 1 miliar.
Baca juga: Seleksi Bakal Caleg PSI Dianggap Cara Baru dan Kekinian
Dengan kartu itu, Grace mengatakan calon dari PSI memiliki tanggung jawab atas amanahnya karena yang mendanainya adalah publik. Pemilik kartu ini juga bisa mengontrol calon yang terpilih nantinya. "Kami sedang rancang aplikasi yang memungkinkan para wakil dari PSI nanti bisa berkomunikasi secara real time dengan donatur, live streaming saat rapat terbuka, nge-share agenda-agendanya sebagai wakil rakyat," ucap Grace.