TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Oesman Sapta Odang atau Oso hanya duduk dan sesekali berdiri ketika Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani memberikan keterangan soal musyawarah nasional luar biasa kubu Sarifuddin Sudding. Sebanyak 17 pengurus daerah juga memberikan keterangan.
Oso sempat merespons ketika Benny memperkenalkan Ketua DPD Sulawesi Tengah Hadiyanto Rasyid. "Hah! Sulteng kan kampungnya Sudding," kata Oso di Hotel Manhattan, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2018. Respons Oso ini menuai candaan di tengah kader yang berkumpul.
Baca juga: Hanura Versi Sudding Segera Daftarkan Kepengurusan ke Kemenkumham
Menurut Benny, pernyataan Oso tersebut sekaligus mematahkan anggapan bahwa DPD Partai Hanura Sulawesi Tengah dikuasai Sarifuddin Sudding. "Dia (Rasyid) di sini mematahkan anggapan bahwa Sulawesi Tengah dikuasai Sudding," ucapnya. Benny menyatakan 17 DPD setia kepada Oso.
Perseteruan Sudding dan Oso bermula ketika Oso dipecat Hanura kubu Sudding. Keputusan ini diambil melalui munaslub yang melibatkan 27 DPD dan 401 DPC Partai Hanura.
Hanura kubu Sudding mempertimbangkan pemecatan Oso yang beberapa kali dianggap melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hanura, seperti memecat DPD, melanggar pakta integritas, dan diduga melakukan praktik mahar politik. Kubu itu juga menyebutkan munaslub digelar atas izin Wiranto, yang meminta penyelesaian konflik mengacu pada AD/ART.
Ketua DPD Partai Hanura Sulawesi Tengah Hadiyanto Rasyid bercerita, awalnya, dia diundang Sudding untuk datang ke pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto. "Kami hadir, ternyata ketum tidak ada. Lalu, secara situasional, ada mosi tidak percaya kepada ketua umum," ujar Rasyid.
Baca juga: Hujan-hujan Kader Hanura Arak Daryatmo ke Rumah Wiranto
Saat itu, Rasyid bercerita, Wiranto bersepakat untuk tidak adanya agenda Munaslub Hanura. Menurut dia, itu memberi sinyal bahwa Wiranto mendukung kepengurusan Oso. "Kembali saya tegaskan, DPD Sulawesi Tengah tetap setia pada Bapak Oesman Sapta," tuturnya.