TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto merestui musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding yang memberhentikan Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum, sekaligus terpilihnya Plt Ketua Umum Daryatmo sebagai Ketua Umum Partai Hanura yang baru.
Wiranto tidak hadir dalam acara itu, restu dan pesannya disampaikan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp kepada anggota sidang Munaslub Dossy Iskandar. "Untuk itu saya mendukung partai Hanura dipimpin orang berkualitas, bermoral, dan andal," kata Dossy membacakan pesan Wiranto saat Munaslub di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura, Bambu Apus, Jakarta Timur pada Kamis, 18 Januari 2018.
Baca:
Wiranto Sebut Hanura sedang Hadapi Kemelut
Hanura Berkonflik, Wiranto: Tidak Ada Munas ...
Ketua Umum Partai Hanura terpilih Daryatmo adalah purnawirawan TNI lulusan Akademi Angkatan Udara TNI tahun 1978. "Berhubung Panglima TNI kita juga dari angkatan udara, maka cocok kalau Ketua Umum kita ini juga dari angkatan udara," kata dia sebelum menetapkan Daryatmo sebagai Ketua Umum.
Keputusan menggelar musyawarah nasional luar biasa Hanura itu menyusul pemecatan terhadap Oesman. Ia dipecat setelah lebih dari 400 Dewan Perwakilan Cabang tingkat Kabupaten Kota menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinannya. Di tingkat Dewan Pengurus Daerah (DPD) terdapat 27 daerah yang mengajukan mosi tidak percaya.
Acara Munaslub Hanura dibuka pada pukul 09.00. Munaslub dihadiri Dewan Penasihat Hanura Chairuddin Ismail, Plt Ketua Umum Daryatmo, Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding, Wakil Ketua Umum Nurdin Tampubolon, serta 27 Dewan Pimpinan Daerah dan 401 Dewan Pimpinan Cabang Partai Hanura.
Baca juga:
Keakraban Wiranto dan OSO di Tengah Konflik ... Selama Masih Jadi Menteri, Wiranto Tolak ...
Restu Wiranto disampaikan tak lama setelah Munaslub digelar. Kemarin, Wiranto mengatakan tidak akan ada Musnaslub untuk menggantikan Oesman. Wiranto dan dan Oesman tampak akrab setelah menghadiri pelantikan menteri kabinet kerja di kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu, 17 Januari 2017. Keduanya keluar berdampingan, bahkan Wiranto terlihat merangkul bahu Oesman.
Adapun Oesman yang mendampingi Wiranto di Istana Negara, menuturkan munaslub Partai Hanura tidak mungkin terjadi. Alasannya, ia menjadi ketua umum lantaran perintah dari Wiranto. Menurut Oesman tanpa persetujuan dan sepengetahuannya sebagai ketua umum, Munaslub Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding ilegal. "Tanpa izin saya, Munaslub itu ilegal," kata Oesman.