Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

Reporter

image-gnews
Anak-anak bermain di Kampung Asmat, distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, akhir pekan lalu. Masyarakat Papua berencana akan menggelar Kongres Papua III pada 16-19 Oktober 2011 mengangkat tema
Anak-anak bermain di Kampung Asmat, distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, akhir pekan lalu. Masyarakat Papua berencana akan menggelar Kongres Papua III pada 16-19 Oktober 2011 mengangkat tema "Menegakkan Hak-hak Dasar Orang Asli Papua di Masa Kini dan Masa Depan". ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua membentuk Satuan Tugas Terpadu, personel gabungan dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan tim Satgas yang dibentuk Kementerian Sosial untuk mengatasi gizi buruk dan sakit campak di Kabupaten Asmat, Papua. Satgas yang dibentuk pada Senin, 15 Januari 2018 itu bertugas mendistribusikan pasokan makanan dan obat-obatan.

“Kapolda Papua telah memanggil personel Pemerintah Daerah dan TNI untuk membentuk Satgas yang berangkat ke Asmat,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar AM Kamal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, pada Rabu, 17 Januari 2018. Personel Satgas berangkat bersama tim medis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua menuju Asmat melalui jalur laut, Selasa, 16 Januari 2018.

Baca:
Jokowi Minta Panglima TNI Bantu Atasi Wabah Campak di Asmat ...

Gizi buruk dan busung lapar melanda masyarakat Kabupaten Asmat. Penyakit campak dan gizi buruk itu mengakibatkan 24 anak meninggal akibat terlambat memperoleh penanganan medis. Pemerintah Kabupaten Asmat menetapkan kejadian luar biasa (KLB).

Bahan pangan yang dibagikan termasuk susu dan makanan untuk balita. Pasokan makanan itu bantuan dari PT Pertamina dan beberapa bank seperti, Bank Papua, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.

Baca juga: Kemenkes: Wabah Campak di Asmat karena ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu tantangan Satgas Terpadu menjangkau para korban adalah kondisi geografis Asmat yang sulit untuk dilalui. Jalannya berupa rawa, sehingga Satgas Terpadu membutuhkan motor laut untuk menjangkau tiap rumah. Setiap rumah berjarak 300 meter satu sama lain yang menbutuhkan waktu tempuh cukup lama.

Presiden Joko Widodo memerintahkan Pemda Papua sebagai pihak yang terdekat untuk selalu memantau masyarakat yang terjangkit campak dan gizi buruk itu. Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk mengirimkan bantuan ke Kabupaten Asmat, Papua. Hadi Tjahjanto telah menugasi Satuan Tugas Kesehatan TNI untuk menanggulangi wabah penyakit campak yang tengah terjadi di sana.

Simak: Ribka Tjiptaning Minta Kemenkes Tanggung ...

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sabrar Fadhilah mengatakan TNI mengirimkan satgas kesehatan menggunakan pesawat Hercules A-1326 dari landasan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. "Panglima membentuk Satgas Kesehatan TNI KLB untuk membantu Kementerian Kesehatan RI, terdiri atas Puskes TNI, Puskesad, Diskesal, dan Diskesau,” kata Sabrar pada Senin, 15 Januari 2018.

Sebanyak 53 personel TNI itu terdiri atas dokter spesialis dan paramedik. Selain itu, TNI mengirimkan obat-obatan sesuai kebutuhan dengan prioritas vaksin campak dan difteri serta alat kesehatan. "Juga membawa logistik berupa bahan makanan siap saji sebanyak 11.100 pak untuk membantu warga Asmat yang terkena wabah penyakit,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

37 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

56 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


Kenali Gejala dan Pencegahan Penyakit Campak pada Anak

15 Februari 2024

Imunisasi Campak
Kenali Gejala dan Pencegahan Penyakit Campak pada Anak

Gejala campak biasanya muncul 7-14 hari setelah tertular penyakit.


Beda Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak

22 Oktober 2023

Cacar air. Foto : halodoc
Beda Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak

Meski sekilas terlihat mirip, pakar menjelaskan beda gejala cacar monyet, cacar air, dan campak. Distribusi ruam ketiga penyakit itu berbeda.


Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

13 Mei 2023

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memberikan sambutan dalam Acara Puncak Pekan Imunisasi Dunia 2023 di Mall Kota Kasablanka, Sabtu, 13 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

Jenis vaksin yang menjadi bagian program imunisasi rutin yang disediakan pemerintah semakin beragam. Simak daftarnya


Kota Bogor Sebut Tidak Berstatus KLB Campak Meski Ada 143 Sampel Uji Lab Positif

18 Maret 2023

Imunisasi Campak
Kota Bogor Sebut Tidak Berstatus KLB Campak Meski Ada 143 Sampel Uji Lab Positif

Kota Bogor menerangkan deerahnya tidak dalam status kejadian luar biasa (KLB) Campak Rubella karena meskipun terdapat 143 sampel positif.


Alasan Pasien Campak Perlu Dirawat di Ruang Isolasi

6 Februari 2023

Seorang balita di Kampung Cisadane, permukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, mengalami demam dan bintik-bintik merah saat dilakukan pelacakan kasus campak. ANTARA/Mansur
Alasan Pasien Campak Perlu Dirawat di Ruang Isolasi

Tak hanya di rumah, jika dirawat di rumah sakit pasien campak juga sebaiknya dirawat di ruang tersendiri atau isolasi. Ini alasannya.


Benarkah Air Kelapa Bisa Redakan Ruam Campak?

6 Februari 2023

Ilustrasi air kelapa. shutterstock.com
Benarkah Air Kelapa Bisa Redakan Ruam Campak?

Pakar menjelaskan ruam campak bisa diredakan dengan minum air kelapa hanya mitos. Bagaimana faktanya?


Vaksin Campak dan Covid-19 Bisa Diberikan Bersamaan, Cek Syaratnya

27 Januari 2023

Bidan Puskesmas Cisimeut menyuntikkan vaksin campak kepada seorang anak Suku Baduy di Kampung Cisadane, Lebak, Banten, Jumat 26 AGustus 2022 malam. Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di kawasan pedalaman Baduy tersebut dilaksanakan hingga malam hari agar anak dan ibu Suku Baduy mau mengikuti kegiatan pemberian imunisasi untuk meningkatkan kesehatan serta mencegah berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Vaksin Campak dan Covid-19 Bisa Diberikan Bersamaan, Cek Syaratnya

Pakar kesehatan membolehkan vaksin campak diberikan bersama vaksin COVID-19, termasuk booster kedua. Ini yang perlu diperhatikan.


Pakar Ingatkan Campak Lebih Menular dari COVID-19

27 Januari 2023

Seorang balita di Kampung Cisadane, permukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, mengalami demam dan bintik-bintik merah saat dilakukan pelacakan kasus campak. ANTARA/Mansur
Pakar Ingatkan Campak Lebih Menular dari COVID-19

Pakar kesehatan mengatakan penyakit campak lebih menular dari COVID-19 dengan daya tular pada 12 hingga 13 orang di sekitar pasien.