TEMPO.CO, Jakarta - Ambruknya selasar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, mengakibatkan puluhan korban luka, termasuk mahasiswa asal Palembang, Sumatera Selatan. Markas Besar Kepolisian RI mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan terkait dengan banyaknya korban yang berasal dari daerah tersebut.
“Ada koordinasi dengan Polda Sumsel. Kemarin sudah dikontak di sana,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Januari 2018.
Baca: Balkon BEI Ambruk, Polisi Periksa 10 Saksi
Setyo mengatakan koordinasi tersebut untuk mempermudah kontak polisi dengan keluarga korban ambruknya selasar gedung BEI. Polisi juga sudah meminta bantuan kepada Universitas Bina Darma Palembang, Sumatera Selatan, terkait dengan kontak keluarga korban.
Baca: Selasar BEI Ambruk, Tiga Penyebab Menurut Pakar Konstruksi
Konstruksi selasar lantai satu gedung BEI Tower II ambruk saat jam makan siang, Senin, 15 Januari 2018, sekitar pukul 12.00. Tidak ada korban meninggal akibat peristiwa itu. Namun 77 orang mengalami luka-luka akibat tertimbun reruntuhan bangunan. Sekitar 50 mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang, yang saat itu tengah mengunjungi BEI, turut menjadi korban peristiwa tersebut.
Hingga kini, polisi telah memeriksa 10 saksi kejadian. Polisi juga meminta keterangan dari ahli metalurgi dan analisis bangunan untuk menyelidiki penyebab robohnya lantai satu gedung BEI itu. Saat ini, Polda Metro Jaya masih melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi bersama tim dari Mabes Polri dan laboratorium forensik.