TEMPO.CO, Ciamis - Presiden Joko Widodo meminta warga Jawa Barat menjaga kerukunan menjelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2018. Sebab, di Jawa Barat, bakal digelar 16 pemilihan bupati/wali kota dan gubernur. Jokowi mengatakan pilkada ini hanyalah agenda politik lima tahun sekali, sehingga tidak perlu mengorbankan kerukunan warga.
Dalam pidatonya saat membagikan sertifikat tanah di Kabupaten Ciamis, Jokowi bahkan sampai tiga kali mengingatkan pentingnya menjaga persatuan. "Saya titip hati-hati, jaga ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga negara)," katanya di Taman Lokasana, Ciamis, Jawa Barat, 16 Januari 2018.
Baca: Pendaftaran Pilkada 2018 Diperpanjang Hingga 16 Januari
Jokowi menuturkan perhelatan pilkada ini jangan sampai mengaduk-aduk emosi warga yang berujung pada perpecahan. Karena itu, ia juga berpesan kepada para kandidat bupati/wali kota dan gubernur, agar tidak saling mencemooh satu sama lain.
Jokowi mempersilakan para kandidat untuk menyampaikan ide, gagasan, program, dan prestasinya untuk menarik dukungan warga. "Jaga ukhuwah, pilih pemimpin yang paling baik menurut saudara. Coblos, setelah itu rukun kembali," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi mengatakan Indonesia dikaruniai Tuhan dengan beragamnya suku, bangsa, agama, dan bahasa. Ia menegaskan persatuan menjadi kunci untuk menjaga keutuhan negara. "Sekali lagi, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah betul-betul kita jaga bersama," ucapnya.
Baca: Pilkada 2018, Zulkifli Hasan: Jangan Gunakan Isu SARA
Berdasarkan pemetaan Kepolisian Republik Indonesia, Provinsi Jawa Barat termasuk dalam provinsi yang rawan mengalami konflik dalam Pilkada 2018. Untuk pemilihan gubernur, ada empat pasangan calon yang akan bertanding. Mereka adalah pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, dan Tb. Hasanuddin-Anton Charliyan.