Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PVMBG Ingatkan Status Gunung Agung Masih Awas

image-gnews
Erupsi Gunung Agung pada 8 Desember 2017 dilihat dari bibir kawah. Istimewa/Aris Yanto
Erupsi Gunung Agung pada 8 Desember 2017 dilihat dari bibir kawah. Istimewa/Aris Yanto
Iklan

TEMPO,CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan, Gunung Agung yang statusnya Awas atau Level IV masih dalam fase erupsi.

“Kemarin tanggal 11 Januari 2018, jam 17.54 WITA terjadi erupsi. Ketinggian kolom abu sekitar 2.500 meter dari puncak dan terjadi sedikit hujan abu ke arah utara dan timur,” kata dia di kantornya di Bandung pada Jumat, 12 Januari 2018.

Kasbani mengatakan, letusan ini merupakan letusan Gunung Agung yang kesekian kalinya. “Letusannya sudah banyak. Erupsi yang terjadi kemarin tidak terlalu besar. Ini hal biasa dalam fase ini. Jadi masyarakat tidak usah panik,” kata dia.

Baca: Gunung Agung dan Sinabung Berstatus Awas

Menurut Kasbani, Gunung Agung memasuki fase erupsi terhitung tanggal 21 November 2017. Aktivitas tertingginya tercatat pada tanggal 27-28 November 2017. "Setelah itu aktivitasnya fluktuatif dengan ketinggian kolom abu (letusan) bervariasi hingga 2.500 meter dari puncaknya,” ujarnya.

Kendati statusnya masih Awas, kata Kasbani, PVMBG sudah mengurangi lagi radius bahaya yang wajib dihindari untuk mengantisipasi letusan Gunung Agung. Terhitung tanggal 4 Januari 2018, PVMBG menurunkan radius bahaya. Semula radius bahaya ditentukan 8 kilometer dan sektoral 10 kilometer untuk arah Utara-Timur Laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya. Saat ini, radius menjadi hanya 6 kilometer terhitung dari puncak gunung itu. “Potensi dampaknya ada pada radius 6 kilometer,” kata dia.

Kasbani mengatakan, ada sejumlah pertimbangan mengurangi radius bahaya yang tidak boleh dimasuki di seputaran Gunung Agung itu. “Dengan data yang sudah banyak ini, potensi bahaya yang paling memungkinkan itu hujan abu lebat, lontaran material, dan potensi aliran lahar. Ancaman potensi awan panas ini relatif kecil karena volume dalam kubah lava itu baru 20 juta meter kubik,” ujarnya.

Baca: Radius Bahaya Gunung Agung Berkurang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kasbani, potensi awan panas bisa dipicu dari runtuhnya kubah lava atau letusan gunung api. Kubah lava yang terbentuk di dalam kawah baru mengisi sepertiganya.

“Awan panas ini juga bisa dipicu tekanan yang mendobrak kawah, tapi tekanan yang ada di sana belum signfikan. Artinya potensi awan panas akibat letusan ini relatif kecil. Tapi kita tetap melihat perkembangannya ke depan,” kata Kasbani.

Kasbani mengingatkan potensi bahaya aliran lahar juga masih berpeluang terjadi pada permukiman yang berada di sepanjang aliran sungai yang hulunya berada di Gunung Agung. “Tapi itu tegantung tumpukan materialnya dan intensitas hujan,” ujarnya.

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Kristanto mengatakan, sistem Gunung Agung sudah terbuka. Gempa vukanik dan gempa hembusan masih terekam cukup signifikan. "Hembusan secara visual juga terlihat. Fase erupsi ditandai itu. Pengeluaran material masih teramati, salah satunya letusan yang mengeluarkan abu dengan ketinggian sedang hingga 2.500 meter,” kata dia.

Kristanto mengatakan, hasil potret kawah Gunung Agung dengan drone pada 24-26 Desember 2017 mendapati volume kubah lava yang terbentuk di dalam kawah itu menembus 20 juta meter kubik. “Itu sepertiga dari volume kawah kosong,” kata dia.

Sejumlah letusan juga terjadi dalam fase erupsi Gunung Agung saat ini. “Umumnya abu, material lontaran yang kecil-kecil itu umumnya jatuhnya di sektiar kawah saja,” kata Kristanto. Suplai magma juga masih ada.

Daerah radius bahaya Gunung Agung di level Awas saat ini dipatok seputaran radius 6 kilometer dari puncak gunung itu. “Dalam status Awas saat ini, ada sekitar 10 desa yang masih harus mengungsi karena berada dalam radius 6 kilometer itu. Di luar itu, aman,” kata Kritanto.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

32 hari lalu

Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, 26 November 2017. ANTARA FOTO
61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.


Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

29 September 2023

Sejumlah titik api menyala saat terjadinya kebakaran lereng Gunung Agung yang terlihat dari kawasan Kubu, Karangasem, Bali, Kamis, 28 September 2023. Kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di sejumlah titik di lereng Gunung Agung pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut sejak Rabu (27/9) itu diperkirakan terjadi karena adanya gesekan ranting pohon saat musim kemarau. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

Lereng Gunung Agung terbakar pada Kamis, 28 September 2023. BPNB mengungkapkan kendala pemadaman.


Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

31 Agustus 2023

Warga memadati Toko Buku Gunung Agung, Kwitang, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2023. Toko Buku Gunung Agung menggelar diskon hingga 80 persen hingga 31 Agustus 2023. TEMPO/Subekti
Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

Gerbang masuk gedung Toko Gunung Agung Kwitang sudah ditutup sejak pukul 15 karena pengunjung membeludak.


Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

30 Juli 2023

Pura Lempuyang. Shutterstock
Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

Pura Lempuyang akan ditutup pada 2 - 6 Agustus 2023, karena akan diadakan upacara Pujawali. Begini profil salah satu pura yang dihormati di Bali.


Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

6 Juni 2023

Gubernur Bali Wayan Koster (kanan) bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra (kiri) menaiki mobil saat apel gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2023 di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Bali, Senin 17 April 2023. Operasi Ketupat Agung yang diselenggarakan dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1444 H mulai 18 April 2023 hingga 1 Mei 2023 tersebut melibatkan 148.261 personel gabungan dengan menempati 2.787 pos pengamanan di wilayah Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

Larangan pendakian gunung di Bali juga berlaku untuk turis lokal


Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

4 Juni 2023

Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021 di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat 1 Januari 2020. Kawasan wisata alam dengan pemandangan Gunung Agung, Gunung Batur dan Gunung Abang tersebut menjadi salah satu lokasi di Pulau Dewata yang dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

Gubernur Bali I Wayan Koster menetapkan larangan pendakian gunung untuk wisata. Apa alasannya? Berikut 4 gunung favorit wisatawan di Bali.


Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

26 Mei 2023

Suasana Toko Buku Gunung Agung di Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. Manajemen mengaku penutupan total bukan merupakan dampak pandemi saja, tetapi upaya efisiensi dan efektivitas usaha telah dilakukan sejak 2013 demi bertahan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia membantah memberikan informasi menyesatkan ihwal pemutusan hubungan kerja atau PHK massal dan sepihak di Toko Buku Gunung Agung.


Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

24 Mei 2023

Pengunjung saat melihat koleksi buku yang di jual di Toko Buku Gunung Agung di Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. Saat ini, hanya ada lima toko tersisa yang tersebar di Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi dan Jakarta.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

Toko Buku Gunung Agung melakukan penutupan secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

21 Mei 2023

Toko Gunung Agung. Twitter/Gunungagung
Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

Aspek Indonesia mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi kasus PHK sepihak dan massal di PT GA Tiga Belas atau dikenal Toko Buku Gunung Agung.


WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

6 April 2023

Ilustrasi-pengecekan kelengkapan administrasi warga negara asing yang akan melakukan pengajuan izin tinggal keadaan terpaksa di Kantor Imigrasi Ngurah Rai. Antara/Ayu Khania Pranisitha
WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

Perbuatan melanggar hukum WNA Rusia itu diketahui setelah fotonya menjadi viral di media sosial.