TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi menandatangani 173 kontrak dengan para mitra penyedia barang dan jasa di lingkungan TNI Angkatan Laut. Nilai kontrak yang ditandatangani mencapai Rp 813 miliar.
"Kegiatan ini guna menindaklanjuti instruksi dari presiden dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi," kata Ade Supandi di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jumat, 12 Januari 2018.
Baca: Ganti Alutsista Lama, TNI AL Lanjutkan Pengadaan Alutsista Tempur
Penandatanganan ini dilaksanakan oleh seluruh Komando Utama TNI AL, di antaranya Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut atau (Seskoal), Dinas Pembekalan Angkatan Laut (Disbekal), Dinas Material Angkatan Laut (Dismatal), Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Diskesal), Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Dissenlekal), Dinas Komunikasi dan Peperangan Elektronika Angkatan Laut (Diskomlekal), Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut (Dislaikmatal), dan Korps Marinir Angkatan Laut (Kormar).
Kontrak tersebut dibuat untuk mempercepat penyerapan anggaran TNI AL. Ade mengatakan hal tersebut dapat menghindari terjadinya kegiatan lintas tahun. "Sehingga memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan ekonomi," ujar dia.
Baca: Panglima TNI Resmikan Kapal Perang I Gusti Ngurah Rai-332
Pada 2017, penandatanganan kontrak TNI AL dengan para mitra penyedia barang dan jasa ini terdiri atas 215 kontrak. Total nilainya Rp 2,22 triliun meliputi kontrak alutsista senilai Rp 1,6 triliun, sarana-prasarana senilai Rp 409 miliar, dan perlengkapan personel senilai Rp 118 miliar.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan seusai rapat pimpinan di Kementerian Pertahanan, bahwa TNI AL akan mendapatkan empat buah kapal perang baru. "Kemarin saya meresmikan KRI I Gusti Ngurah Rai, masih ada dua lagi yang masih menunggu," katanya.