TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati Hari Ulang Tahun ke-45 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (HUT PDIP), Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menceritakan soal dinamika politik yang pernah dialami PDIP sejak Orde Baru hingga sekarang menjadi salah satu partai besar di Indonesia. Ia pun menyinggung soal partainya yang sudah biasa dicurangi dalam pemilihan kepala daerah.
"Dulu PDIP bahkan pernah tidak bisa ikut pemilu, jadi kalau dalam pilkada dicurangi, dan ditelikung sudah hal yang biasa," kata Hasto lewat keterangan tertulis pada Rabu, 10 Januari 2018.
Baca: Presiden Jokowi Bakal Hadiri HUT PDIP ke-45 Besok
Beberapa waktu lalu, PDIP menghadapi dinamika politik yaitu mundurnya calon wakil gubernur Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas. Bupati Banyuwangi itu mengembalikan mandat PDIP untuk mendampingi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul setelah foto syur yang diduga Abdullah Azwar Anas bersama seorang wanita beredar luas di masyarakat. Hasto menyebut tersebarnya foto syur itu sebagai kampanye hitam yang dilakukan oleh pihak yang tidak siap bersaing.
Selama 32 tahun Orde Baru, kata Hasto, PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi. Dia pun menyebut berbagai intervensi kekuasaan dialami oleh partainya, termasuk penyerangan kantor partai. "Namun, oleh Ketua Umum, Ibu Megawati Soekanoputri, kami diajarkan untuk tidak boleh mengeluh," ujarnya.
Pada peringatan HUT PDIP ke-45 ini, tema yang diusung adalah "Pancasila Bintang Penuntun Indonesia Raya". Menurut Hasto, tema ini dipilih sebagai bentuk janji PDIP untuk selalu setia pada jalan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan dan dalam berpolitik. "Bahwa berpolitik bukan jalan mencari kekayaan, apalagi korupsi," kata Hasto.
Baca: PDIP Utamakan Kader Sendiri Gantikan Azwar Anas di Pilgub Jatim
Peringatan HUT PDIP ke-45 ini digelar di Jakarta Convention Center pada hari ini, Rabu, 10 Januari 2018. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun dijadwalkan menghadiri acara dan bakal memberikan sambutan di acara tersebut.
Perayaan ulang tahun PDIP ke-45 ini juga akan diisi dengan deklarasi Gerakan Pasti Indonesia yang bertujuan untuk menyelamatkan 45 jenis anggrek yang nyaris punah. "Kami ingin menempatkan politik itu berkeadaban lewat gerakan ini," kata dia.
Selain menggelar acara puncak peringatan HUT PDIP ke-45 di JCC, pengurus pusat DPP PDIP memerintahkan pula pengurus partai di daerah untuk melakukan acara serupa. "Pada pagi hari seluruh DPC dan DPD kami instruksikan menyelenggarakan acara HUT di setiap daerahnya masing-masing dan dilakukan di tengah rakyat atau melibatkan seluruh rakyat," kata Hasto.