TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan kekesalannya saat berpidato dalam deklarasi enam calon gubernur dan wakil gubernur di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Megawati merasa kesal lantaran partai yang ia pimpin itu kerap diasosiasikan dengan Partai Komunis Indonesia.
"Selalu mainannya PKI terus, beretika lah (dalam berpolitik)," kata Megawati pada Ahad, 8 Januari 2018. "Saya partainya PDIP, ideologinya Pancasila, itu (penyebutan PKI) menghina, pencemaran. PKI itu sudah tidak ada."
Baca: Seperti Jokowi, Megawati Pun Sebut Dirinya Juga Petugas Partai
Megawati mengaku pernah mengadu kepada petinggi Nahdlatul Ulama perihal anggapan tersebut. Apalagi figur ayahnya, Presiden Indonesia pertama Soekarno juga pernah disebut sebagai PKI.
Menurut dia, Soekarno telah diberi gelar oleh NU sebagai waliul amri adlaruri bissyaukah. "Artinya pemimpin bangsa Indonesia yang wajib dipatuhi perintahnya sampai kapanpun. Moso dibilang ikut partai terlarang," ujarnya.
Baca: PDIP Masih Pertimbangkan Pengunduran Diri Azwar Anas
Megawati juga merasa kasihan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kerap dilabelkan PKI. Hal itu kemudian berimbas kepada partai pengusungnya, PDIP yang dilabelkan sebagai PKI. "(Jokowi) dibilang PKI, dibilang ibunya Cina. Lha wong saya kenal sama keluarganya gimana sih," kata dia dengan nada kesal.
Pada Agustus 2017, politikus Partai Gerindra Arief Poyuono, melalui keterangan tertulis sempat menyamakan PDIP dengan PKI. Arief menyinggung pernyataan PDIP yang mengkritik pernyataan Prabowo soal presidential threshold di Undang-Undang Pemilu.
"Keberadaan PKI sendiri sudah selesai. Karena itu jangan dong Prabowo mengkritik UU Pemilu yang dianggap lelucon politik dan nipu rakyat, dikira ambisi jadi Presiden. Kok Hasto (Kristiyanto) sebagai Sekjen Partai anti kritik sih," ujar Arief. "Nah biasanya sifat PKI itu anti kritik dan melanggar konstitusi. Makanya wajar sehingga PDIP sering disamakan dengan PKI."
Atas pernyataannya tersebut, Arief dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Organisasi sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM). Gerindra pun sempat meminta pertanggungjawaban Arief kala itu.
Selain itu, PDIP pernah melaporkan Alfian Tanjung atas tuduhan yang sama. Pengajar dan penceramah itu menyebut PDIP diisi oleh kader PKI. Ia kini tengah menjalani persidangan atas kasus pencemaran nama baik tersebut.