TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Kajian Ideologi dan Kebijakan Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain menilai sebenarnya Dedi Mulyadi lebih layak ketimbang Deddy Mizwar sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Namun kemarin, Jumat, 5 Januari 2018, Partai Golkar mengusung Deddy Mizwar sebagai calon gubernur dan Dedi Mulyadi, kader Golkar, diposisikan sebagai calon wakil gubernur.
"Saya menilai, Dedi sebenarnya lebih layak di kursi calon gubernur. Namun demi kebersamaan, kami juga menghormati Demokrat," kata Happy dalam sebuah diskusi di Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu, 6 Januari 2018.
Baca juga: Deklarasi Duo DM untuk Pilgub Jabar Dijadwalkan 9 Januari
Happy menilai, Dedi Mulyadi merupakan sosok yang mampu menggerakkan mesin partai di daerah Jawa Barat. "Elektabilitas Golkar paling tinggi di Jawa Barat jika dibandingkan dengan daerah lainnya," kata dia.
Hal tersebut, Happy melanjutkan, merupakan bukti bahwa ketokohan Dedi Mulyadi tidak bisa dipungkiri di Jawa Barat. "Beliau juga punya pengalaman yang mumpuni di dunia politik," katanya.
Namun karena elektabilitas Deddy Mizwar sebagai inkumben lebih tinggi, kata Happy, maka Golkar legawa dan sepakat mengusung Deddy Mizwar sebagai calon gubernur, sedangkan kader partainya sendiri, Dedi Mulyadi, sebagai wakil. "Demi kebersamaan, kita harus menghargai semua pihak."
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan legawa atas keputusan partainya yang memposisikan dia sebagai calon wakil gubernur mendampingi inkumben Deddy Mizwar. "Saya menghormati Kang Demiz, beliau senior jadi saya wakilnya," kata Dedi, Jumat, 5 Januari 2018.
Baca juga: Golkar: Dedi Mulyadi Sulit Dijodohkan dengan Kandidat dari PDIP
Dedi Mulyadi pun tidak mempersoalkan pakta integritas antara Deddy Mizwar dan Partai Demokrat untuk mendukung calon presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. Menurut Dedi Mulyadi, pakta integritas yang ditandatangani oleh Deddy Mizwar itu merupakan hal yang wajar dilakukan Deddy sebagai kader Partai Demokrat.
"Kader partai itu wajib mendukung pilihan politik partainya," kata Dedi. Sama dengan dia yang pasti menjalankan amanat Golkar.