TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri menciduk seorang terduga teroris berinisial RN pada malam tahun baru, Minggu, 31 Desember 2017. RN ditangkap di Jalan Angkasa Kelurahan Nunukan, Kalimantan Utara, pukul 16.05 Wita.
"Yang bersangkutan terlibat sebagai Panitia Hijrah Filipina," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal ketika dikonfirmasi pada Selasa, 3 Januari 2018.
Baca juga: Dibekuk Densus 88, Pegawai Pemkab Kukar Tak Diberi Bantuan Hukum
RN ditangkap ketika hendak menyeberang ke Filipina. Pria berkulit sawo matang itu bertugas sebagai agen atau panitia hijrah ke Filipina dengan wilayah tugas di Pos 2 Nunukan. RN disebut terlibat dalam jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Densus 88 telah menerbangkan RN ke Jakarta pada 2 Januari 2018 kemarin. "Sekarang sedang ditangani Densus 88," kata Iqbal.
Sepanjang 2017 lalu, jumlah teroris yang ditangkap polisi meningkat. Densus 88 menangkap 172 teroris. Sedangkan pada 2016, polisi menangkap 163 teroris dan 2015 sebanyak 73 teroris.
Dari 172 teroris yang ditangkap itu, 10 di antaranya telah divonis. Sebanyak 76 teroris juga tengah menjalani persidangan, sementara 68 di antaranya dalam proses penyidikan. “Enam belas teroris meninggal dunia dalam penegakan hukum dan dua tewas saat melakukan aksi terror,” ucap Kapolri Tito Karnavian.
Mantan Kepala Densus 88 itu mengatakan meningkatnya jumlah teroris yang ditangkap tersebut berkat gencarnya operasi pencegahan aksi terorisme, terutama menjelang Natal dan tahun baru 2018.