TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari sejumlah aktivis dan pengamat meminta Partai Golkar memperhatikan kepentingan rakyat saat menunjuk Ketua DPR pengganti Setya Novanto. Mereka meminta partai berlambang pohon beringin itu menelusuri rekam jejak tokoh-tokoh yang dianggap potensial untuk dipilih.
Pentingnya peran Ketua DPR membuat para aktivis ini bahkan mengeluarkan petisi yang ditujukan untuk pengurus Partai Golkar. Mereka berharap Golkar komitmen dengan slogan barunya yaitu 'Golkar Bersih' saat memilih calon ketua DPR.
Baca: Golkar Pertimbangkan Lebih 3 Nama Calon Ketua DPR
"Slogan tersebut sudah semestinya terwujud dalam praktek politik Golkar. Salah satunya dibuktikan dalam penentuan pimpinan DPR pengganti sebagai wakil dari fraksi Golkar," kata Ketua Kode Inisiatif Veri Junaidi dalam konferensi pers di D Hotel, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2017.
Dengan komitmen 'Golkar Bersih' itu, kata Veri, maka Golkar harus memperhatikan sejumlah kriteria saat memilih calon ketua DPR. Kriteria itu adalah tidak memiliki rekam jejak di kasus korupsi, tidak berpotensi akan dipersoalkan secara hukum khususnya dalam kasus korupsi, dan bukan pendukung panitia khusus hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Penentuan calon pimpinan DPR dari fraksi Golkar adalah langkah awal dalam memperlihatkan komitmen Golkar untuk menjadi partai bersih," ucapnya.
Sementara itu, mantan anggota Bawaslu, Wahidah Suaib, menyebut pemilihan ketua DPR menjadi momen bagi Golkar merebut kembali kepercayaan rakyat.
Baca: Kaleidoskop 2017 Nasional Goyang Golkar karena Setya Novanto
Adapun Direktur Eksekutif Komite Pemantau Legislasi (Kopel) Indonesia, Syamsuddin Alimsyah, meminta Golkar bekerja sama dengan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR untuk menelusuri rekam jejak kandidat calon ketua DPR.
Menurut dia, pengganti Setya Novanto harus dipastikan kredibel dan tidak bermasalah hukum. "Golkar harus men-tracking kinerjanya gimana, kerja sama dengan MKD menelusuri informasi perilaku anggotanya selama ini," tuturnya.
Aktivis lain yang hadir dalam pembacaan petisi ini adalah Abdul Fickar Hadjar, Julius Ibrani, Ary Nurcahyo, Roy Salam, Fadli Ramadhani, Ray Rangkuti, dan lainnya.
Adapun nama-nama tokoh yang kerap disebut akan menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR adalah Bambang Soesatyo, Aziz Syamsuddin, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.