TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menembak mati puluhan pelaku kejahatan narkoba sepanjang 2017. Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers akhir tahun Polri.
“Sepanjang 2017, 55 pelaku kejahatan narkoba diberi tindakan tegas,” ucap Tito di ruang rapat utama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, pada Jumat, 29 Desember 2017. Tito mengatakan penembakan mati itu paling banyak dilakukan Polda Metro Jaya di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Baca: Penjara Khusus Bandar Narkoba dan Teroris, Begini Konsepnya
Dari 55 tersangka narkoba tersebut, 46 di antaranya warga negara Indonesia dan 9 lain warga negara asing.
Sebanyak 20 pengedar atau pengguna narkoba ditembak mati di wilayah Polda Metro Jaya. Sedangkan penembakan kedua terbanyak terjadi di Sumatera Utara dengan 13 orang. Penembakan paling sedikit terjadi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan dengan masing-masing satu orang.
Secara keseluruhan, jumlah kasus narkoba turun 5 persen dibanding tahun 2016. Penurunan juga terjadi pada jumlah tersangka pelaku kejahatan narkoba, yakni sebanyak 6 persen.
Baca: Diskotek MG Club Produksi Narkoba Sabu Cair, Dijual Khusus Member
Namun, sepanjang tahun ini, penyitaan barang bukti narkoba oleh polisi meningkat drastis. Barang bukti ganja meningkat 1.300 persen dari 11 ton menjadi 150 ton. “Ganja naik luar biasa,” tutur Tito.
Narkoba jenis ekstasi meningkat hingga 142 persen dari 1,11 juta butir menjadi 2,69 juta butir. Sedangkan narkoba jenis sabu mengalami kenaikan 55 persen dari 1,64 ton menjadi 2,55 ton.