INFO JABAR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menekan jumlah pengangguran. Salah satu upayanya, yaitu mengajak perusahaan khususnya di Provinsi Jawa Barat berperan aktif dan ikut andil secara langsung membuka program pemagangan mandiri, yaitu program pemagangan dengan sumber anggaran dari perusahaan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan hal itu dalam sambutannya di hadapan Presiden Jokowi pada acara Penyerahan Sertifikat Kompetensi Peserta Pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) jalan Guntur Raya 1, Kota Bekasi, Rabu, 27 Desember 2017.
Menurut dia, pemagangan dinilai mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan kerja, sehingga akan lebih mudah terserap di pasar kerja. Langkah ini juga merupakan salah satu upaya link and match antara dunia pelatihan dengan dunia kerja.
Baca Juga:
"Oleh karenanya, sampai saat ini pemagangan masih dipercaya sebagai salah satu upaya paling efektif untuk menjembatani kesenjangan yang ada tersebut," ujar Aher, pangggilan akrab gubernur.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat mendukung upaya Pemerintah Pusat dalam penyerapan tenaga kerja melalui penyerahan sertifikat peserta pemagangan. Ini menjadi modal untuk terjun di pasar kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
"Dengan demikian, pencari kerja memiliki nilai tawar yang bagus dan dari kacamata perusahaan, dapat merekrut calon karyawan yang sesuai harapan," kata Aher.
Baca Juga:
Menanggapi hal itu, Presiden RI Joko Widodo menyebutkan Pemerintah Pusat saat ini tengah fokus pada pembangunan infrastruktur. Menurut dia, pembangunan infrastruktur penting sebagai modal atau fundamental negara untuk bersaing dengan negara lain.
“Kedua, fokus Pemerintah yaitu membangun SDM yang berkualitas. Karena kita tidak bisa terus bergantung lagi pada Sumber Daya Alam," kata Jokowi di hadapan 3.000 peserta magang penerima sertifikat kompetensi kerja.
Presiden menjelaskan bahwa SDM adalah kekuatan dan kekayaan sekaligus peluang untuk memenangkan kompetensi global. Apabila Indonesia bisa mengelola dengan baik potensi SDM-nya, kata Presiden, maka bukan tidak mungkin Indonesia menjadi pemenang atau kekuatan global.
"Pembangunan SDM akan kita lakukan secara besar-besaran. Memang memerlukan dana yang besar," tutur presiden. Pada tahun ini ada sebanyak 60.201 orang ikut uji kompetensi pemagangan mandiri. 5.635 orang diantaranya lulus uji kompetensi dan 566 orang tidak lulus.
Presiden menargetkan pada 2019 nanti program pemagangan harus melibatkan peserta yang lebih banyak. "Saya minta ke Pak Hanif (Menaker) pada 2019 nanti minimal 1,4 juta urusan ini (pemagangan) harus di kerjakan," katanya.
Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi sempat berbincang dengan Warman seorang karyawan magang di bidang usaha budidaya perikanan dari mulai pembenihan asal Subang. Di akhir perbincangan, Warman mendapat modal usaha dari presiden sebesar Rp10 juta.
"Kami berencana membuat empat bak akuarium kemudian beli induk. Kemungkinan kami kerja sama dengan yang sudah jalan. Dengan pertemuan ini (penyerahan sertifikat) kami bertemu rekan-rekan dari Parung, Bogor," kata Warman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2017, pada struktur ketenaga kerjaan di Provinsi Jawa Barat terdapat 22,39 juta orang angkatan kerja. Terdiri dari 20,55 juta orang penduduk bekerja dan 1,84 juta orang penganggur. Dibandingkan Agustus 2016, jumlah penduduk bekerja ini naik sebesar 1,35 juta orang dan jumlah penganggur turun sebesar 34,43 ribu orang, sehingga jumlah angkatan kerja naik sebanyak 1,32 juta orang.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakiri mengatakan, program pemagangan mandiri berbeda dengan program pemagangan yang telah ada sebelumnya karena mengacu pada beberapa hal. "Pemagangan ini sekarang sudah kita buat sistemnya yang antara lain mengacu pada jabatan kerja, berdasarkan pada kebutuhan industri sehingga ada link and match," kata Hanif. (*)