TEMPO.CO, Cirebon - Bagi putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, 2017 adalah tahun yang tak terlupakan. Menurut pria yang akrab disapa AHY itu, tahun ini akan dia kenang selamanya. “Bagi saya pribadi, ini tahun yang luar biasa. Akan saya kenang selamanya,” ujarnya di Cirebon, Senin, 25 Desember 2017.
Menurut Agus, selama 2017, dia telah melewati proses transformasi yang begitu dramatis, yaitu mengakhiri pengabdiannya di dunia militer dan masuk ke kompetisi politik. Semua itu, menurut AHY, telah mengubah segala sesuatu di dalam hidupnya. Dia tak mempermasalahkan meski kalah dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. “Kekalahan justru membawa hikmah bagi saya,” katanya.
Baca: AHY Sebut Dia Bukan Produk Rekayasa SBY
Kekalahan itu, kata Agus, menyadarkannya bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Dalam setiap proses ada suka-duka dan jatuh-bangun. “Tapi yang terpenting bagaimana kita bisa move on, bangkit dari kegagalan dan memperbaiki semuanya,” katanya.
Agus mengaku sudah move on dari 2017 dan punya sejumlah rencana untuk dijalankan pada 2018. “Itu mengapa beberapa bulan terakhir saya cukup sering berkunjung ke Tanah Air,” katanya.
Dia berujar ingin turun langsung, berinteraksi dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Agus menuturkan sangat ingin mengetahui apa yang dihadapi masyarakat dari Sabang hingga Merauke. Namun ia membantah jika agenda keliling Nusantara tersebut dikait-kaitkan dengan pemilu presiden 2019. “Saya tidak ingin berandai-andai,” katanya.
Simak: Demokrat Akui Kian Optimis dengan Elektabilitas Jokowi-AHY
Ia menyadari sejumlah lembaga survei menyebutkan dia punya peluang sebagai calon wakil presiden. Namun, kata Agus, survei itu bukan segala-galanya. "Survei penting karena bisa jadi kompas. Yang terpenting saya ingin terus mempersiapkan diri,” ujar dia.
Saat ditanyakan mempersiapkan diri untuk apa, lagi-lagi Agus mengelak bila dikaitkan dengan Pemilu 2019. “Saya belum bisa menjawab itu, karena hanya Allah yang tahu rencana apa yang diberikan kepada saya. Saya tidak ingin spekulatif,” katanya.
Agus mengaku hanya ingin bersiap karena jika sewaktu-waktu ada tugas negara yang diberikan kepadanya, dia pun sudah siap.
IVANSYAH
