Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Khofifah Kenang Tanda Kewalian Gus Dur Saat Daftar Calon Presiden

image-gnews
Istri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid (kedua kanan) bersama tamu undangan berada di atas panggung saat peringatan Sewindu Haul Gus Dur di Jakarta, 22 Desember 2017. Acar ini digelar untuk memperingati delapan tahun wafatnya Presiden Keempat RI. ANTARA
Istri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid (kedua kanan) bersama tamu undangan berada di atas panggung saat peringatan Sewindu Haul Gus Dur di Jakarta, 22 Desember 2017. Acar ini digelar untuk memperingati delapan tahun wafatnya Presiden Keempat RI. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan wafatnya Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kembali digelar di kediaman keluarga di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan pada Jumat malam, 22 Desember 2017. Dalam momen peringatan tahun ke-8 tersebut, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa blak-blakan seputar detik-detik pencalonan Gus Dur sebagai presiden pada 1999.

Menurut Khofifah, peristiwa-peristiwa menjelang Gus Dur menjadi presiden bisa disebut sebagai salah satu bukti kewaliannya. Sebab, Gus Dur baru menyatakan ingin menjadi presiden 6 jam sebelum pendaftaran ditutup. "Namun langkahnya justru berjalan dengan mulus," kata dia pada Jumat malam.

Saat sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat 19 Oktober 1999 yang menolak laporan pertanggungjawaban Presiden BJ. Habibie, jam sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB. Satu jam kemudian, Gus Dur menghubungi Khofifah, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Fraksi MPR Partai Kebangkitan Bangsa, dan mengatakan ingin maju sebagai calon presiden.

Baca: Begini Peringatan Haul ke-8 Wafatnya Gus Dur

Waktu yang sempit itu membuat Khofifah kebingungan untuk memenuhi sejumlah syarat administrasi yang harus diserahkan ke Sekretaris Jenderal MPR. Di antaranya adalah Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat dari pengadilan bahwa Gus Dur tidak sedang dipidana, dan surat dari Pengadilan Tata Usaha bahwa Gus Dur tidak pailit.

Kian dikejar waktu, akhirnya surat-surat tersebut dibuat dan ditandatangani sendiri oleh Gus Dur. "Saya KH. Abdurrahman Wahid, alamat Ciganjur, menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya berkelakuan baik. Ditandatangani sendiri," kata Khofifah disambut tawa ribuan hadirin. "Jadi pada dasarnya pencalonan Gus Dur itu beliau sendiri yang tanda tangan."

Surat-surat tersebut lalu dibawa Khofifah untuk diserahkan kepada panitia pada 20 Oktober 1999 pukul 06.30 WIB. Sidang MPR dibuka tiga jam kemudian dan menugaskan Sekretaris Jenderal MPR untuk memverifikasi data-data dan persyaratan calon presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Haul Gus Dur, Kelompok Musik Gereja Bawakan Syair Lir-Ilir

Tak disangka, Sekretaris Jenderal MPR justru mengumumkan bahwa seluruh persyaratan Gus Dur lengkap. "Jadi hari itu kalau ada orang yang paling sport jantung di dunia, ya yang sekarang berdiri di sini. Karena saya tahu persis bahwa itu surat-surat ditandatangani sendiri oleh Gus Dur," ujarnya.

Menurut Khofifah, mungkin itu adalah salah satu tanda kewalian yang dimiliki Gus Dur sebagai seorang ulama. "Jadi kalau mau tanya kewalian Gus Dur, ya pada saat pendaftaran itu," kata dia.

Keberuntungan Gus Dur berlanjut saat ia memilih Megawati Soekarnoputri untuk menjadi wakil presiden. Lagi-lagi Khofifah dibuat kesulitan melengkapi persyaratan administrasi untuk mengusulkan Megawati menjadi wakil presiden.

Sebab, saat itu tidak ada satupun pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mau memberikan berkas-berkas persyaratan tersebut. Alasannya, PDIP tidak menyiapkan Megawati sebagai wakil presiden. Berkas yang ada hanyalah saat Mega maju sebagai calon presiden.

Khofifah akhirnya memutuskan tidak membawa berkas-berkas kelengkapan Megawati saat mendaftarkannya ke panitia. Saat ditanyakan oleh petugas, Khofifah hanya menjawab bahwa Megawati telah dinyatakan lolos saat maju sebagai calon presiden, sehingga berkas itu tidak dibutuhkan lagi. "Hari itu ternyata, panitia pendaftaran calon wakil presiden itu bisa menerima alasan saya," kata dia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

1 hari lalu

Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan calon presiden Prabowo Subianto Sabtu, 17 Februari 2024/dok tim media Khofifah
Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, mulai dari Gibran, Bobby Nasution, hingga Khofifah.


Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

11 hari lalu

Erwin Aksa. ANTARA/ Dhoni Setiawan
Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

Erwin Aksa menekankan soal target suara dan mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan pada Pilkada 2024.


Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

15 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.


Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

22 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

Khofifah Indar Parawansa ingin maju lagi untuk duduk di pucuk pemerintahan Jawa Timur


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

22 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

23 hari lalu

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa berbicara dalam Debat Publik I Pilgub Jatim di Gedung Dyandra Convetion Center, Surabaya, Jawa Timur, 10 April 2018. ANTARA/Zabur Karuru
Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

23 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Respons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024

23 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin,  25 Maret 2024. ANTARA/HO-PDIP
Respons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024

Sekjen PDIP mengatakan komunikasi politik dilakukan untuk menghasilkan calon-calon pemimpin yang terbaik di Pilkada 2024.


Nama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?

24 hari lalu

Mensos Tri Rismaharini menyapa anak-anak panti asuhan di Batam setelah menyerahkan kartu identitas anak (KIA) di Kantor Kejaksaan Negeri Batam, Rabu, 24 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Nama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?

Survei Acurrate Research and Consulting Indonesia ini menyebutkan peluang Khofifah, Risma, Cak Imin di bursa Pilkada Jatim 2024.


Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim Bantah Partainya Rayu Khofifah

24 hari lalu

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Dok Muslimat NU
Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim Bantah Partainya Rayu Khofifah

Said Abdullah mengaku tengah merayu Khofifah. Namun, hal itu dibantah oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim. Begini katanya.