TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid mengatakan masih menjalin komunikasi dengan partai lain mengenai kemungkinan berkoalisi serta menentukan calon yang akan diusung dalam Pilgub Jateng 2018. Partai itu, kata Nusron, adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa.
“Yang jelas kami tidak ikut koalisinya Pak Sudirman Said,” kata Nusron kepada Tempo di kantor Dewan Pimpinan Partai Pusat Partai Golkar, Kamis, 21 Desember 2017.
Baca: Sudirman Maju Pilgub Jateng, Pengamat: Sulit Kalau Lawan Ganjar
Nusron mengatakan untuk pilkada Jawa Tengah, Golkar memiliki dua opsi koalisi. Pertama, koalisi dengan PKB, PPP, dan NasDem. Kedua, melakukan koalisi dengan PDIP.
Untuk koalisi bersama PKB, PPP, dan NasDem, kata Nusron, Golkar bertujuan membangun poros koalisi baru. Sabtu, pekan lalu, 16 Desember 2017, Nusron mengatakan Golkar bersama partai yang diajak berkoalisi sedang mencatat nama-nama yang masuk bursa koalisi. Nama-nama yang masuk itu dianggap berkompeten bertarung dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018, baik sebagai wakil maupun gubernur.
Nusron menyebutkan banyak nama bakal calon gubernur di poros barunya, di antaranya Kepala BNN Budi Waseso; mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jaffar; dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Akhmad Muqowam. Adapun nama wakil gubernur yang masuk adalah Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Golkar Aryanti Dewi, Sekretaris Golkar Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dan Bupati Batang Wihaji.
Baca juga: PDIP: Dedi Mulyadi Sosok Positif untuk Pilkada Jawa Barat
Gerindra dan Partai Amanat Nasional telah resmi mengumumkan mencalonkan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebagai gubernur dalam pilkada Jawa Tengah. Sedangkan PDIP bakal mendeklarasikan calonnya pada awal Januari mendatang.
"Golkar tidak akan menjadi partai pengikut.” Kalau tidak ada yang mencalonkan, kata Nusron, ia yang akan mencalonkan diri ikut Pilgub Jateng 2018. “Masa kami jadi pengikut? Kalau ada medan pertarungan, ya kami bertarung."