TEMPO.CO, Depok - Panglima Komando Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Edy Rahmayadi mengaku tidak tertarik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Sebab, kata Edi, dia akan segera mendaftar sebagai calon Gubernur Sumatera Utara.
"Jadi saya tidak mau jadi KSAD, tapi mau jadi gubernur kalau warga Sumatera Utara menginginkan," kata Edy di Markas Divisi Infantri 1 Kostrad Cilodong, Depok, Rabu, 20 Desember 2017.
Baca: Hadi Tjahjanto Ubah Sebagian Keputusan Gatot Soal Mutasi Pati TNI
Edy berujar keinginannya menjadi Gubernur Sumatera Utara sudah final. Keputusan itu, kata dia, tidak bisa diubah. "Sudah bulat hati saya untuk jadi menjadi Gubernur Sumatera Utara pada 2018 apabila dipilih rakyat Sumatera Utara," ujarnya.
Edy meminta informasi tersebut disampaikan kepada semuanya. "Tolong disiarkan sampai ke kutub utara dan kutub selatan biar tidak ada yang bertanya lagi," ucapnya.
Simak: Panglima TNI Diganti, Pangkostrad Ajukan Pensiun Dini
Sebelum masa pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir, Edy menuturkan akan mendaftarkan diri sebagai calon gubernur sekitar 8-10 Januari 2018. "Batas pendaftaran yang diatur KPU itu tanggal 8 sampai 10 Januari," tuturnya.
Untuk memuluskan niatnya, dia mengaku telah mengajukan surat pensiun dini sebagai prajurit kepada Panglima TNI. Surat itu sudah masuk sejak bulan lalu. "Saat itu, Panglima masih Jenderal Gatot," ujarnya.
Lihat: PAN dan Gerindra Tetap Usung Edy Rahmayadi Sebagai Cagub Sumut
Menurut Edi, jika sudah resmi mencalonkan diri, otomatis dia akan menyerahkan jabatan Pangkostrad. Kalau belum ada pengganti, kata dia, tongkat komando diambilalih KSAD. "Tapi kalau sudah ada pengganti, akan dilakukan sertijab (serah-terima jabatan)," katanya.