TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Terbuka Dies Natalis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ke 68, Selasa 19 Desember 2017. Dalam kuliah umumnya, Jokowi menyinggung sejumlah profesi yang mulai 'lenyap' karena terganti kemajuan teknologi.
"Perkembangan teknologi yang amat pesat ini telah membuat beberapa jenis pekerjaan hilang," ujar Jokowi. Jokowi mencontohkan yang paling kentara salah satunya profesi tukang pos yang mulai tersingkir karena informasi kini telah banyak tersampaikan secara digital.
Baca juga: Di UGM, Jokowi: Saya Ingat Saat Gondrong dan Bercelana Cut Bray
"Teller atau kasir, mungkin tidak lama lagi juga tak akan relevan lagi karena perkembangan teknologi," ujar Jokowi.
Tak hanya mempengaruhi bidang profesi pekerjaan manusia, menurut Jokowi, perkembangan teknologi saat ini juga telah mengubah wajah formasi bisnis yang ada. Bisnis bisnis konvensional dan mapan di masa lalu diprediksi Jokowi akan surut akibat munculnya jenis bisnis baru yang disokong perkembangan teknologi.
"Kamera analog berganti digital, supermarket yang dulu sangat mapan sudah berpindah ke jaringan online," ujarnya.
Namun yang paling ditekankan Jokowi yakni dunia politik. Menurutnya politik juga wajib menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi. "Kalau pemerintahan tidak bisa kerja cepat dan efisien dengan inovasi teknologi, maka negara itu akan ditinggal oleh negara lain," ujarnya.
Jokowi pun memprediksikan, pemerintahan yang mengadopsi inovasi teknologi itu juga akan makin mengurangi jumlah para administrator pemerintahan karena makin banyak jenis pekerjaan yang diotomatisasi dengan teknologi. "Banyaknya jenis pekerjaan lama yang hilang dan pekerjaan baru yang muncul akibat teknologi ini harus direspon perguruan tinggi," ujarnya.