TEMPO.CO, Jakarta – Forum Solidaritas Lintas Agama Untuk Kemanusiaan menyatakan sikap mengecam klaim sepihak yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Forum ini juga mengimbau untuk melihat permasalahan ini dari sisi kemanusiaan dan meminta dunia Internasional mendorong terciptanya perdamaian antara Israel dan Palestina melalui dialog konstruktif.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh enam perwakilan tokoh lintas agama, yakni Said Aqil Siroj dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ignatius Suharyo dari Konferensi Wali Gereja, Henriette Hutabarat dari Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Jandi Mukianto dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Peter Lesmana dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), dan Arya Prasetya dari (Nichiren Shoshu).
Baca: Soal Yerusalem, Wiranto: Semua Negara di KTT OKI Menentang AS
“Kami menganggap kasus Yerusalem bukan masalah agama, tapi kemanusiaan,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang memimpin forum solidaritas lintas agama untuk kemanusiaan di Kantor PBNU, Jakarta pada Jumat 15 Desember 2017.
Menurut Said, permasalahan Yerusalem yang harus dikedepankan bukan soal keyakinan dan agama, namun sudut pandang persaudaraan kemanusiaan. "Menekankan prinsip untuk menolak berbagai macam bentuk kekerasan yang melanggar hak asasi kemanusiaan," kata dia.
Baca: Di Buku Pelajaran SD Ini Yerusalem Disebut Ibu Kota Israel
Ketua PGI Henriette Hutabarat menyatakan para tokoh lintas agama di Indonesia sepakat bahwa apa yang dilakukan Trump telah melanggar empat konsesus internasional. Pelanggaran itu diantaranya , prinsip hukum humaniter, Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas Yerusalem, Resolusi Majelis Umum PBB, dan Resolusi Nomor 15 tertanggal 27 November 1996, yang memuat pernyataan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Dalam pernyataan sikap tersebut, Said mengatakan bahwa sebagai wujud implementasi pembukaan Undang-undang Dasar 1945, sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Maka forum solidaritas lintas agama mendukung langkah Indonesia untuk terus memperjuangkan dengan lantang kedaulatan Palestina.
Pernyataan sepihak Trump terhadap Yerusalem juga dianggap memberikan dampak langsung pada stabilitas politik dan keamanan internasional. Peter Lesmana dari Matakin menghimbau segenap pihak khususnya umat beragama di Indonesia tidak terprovokasi oleh ajakan, hasutan, dan juga gerakan-gerakan lain yang cenderung memperkeruh keadaan.