TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sedikitnya dua orang meninggal akibat gempa bumi yang melanda wilayah bagian selatan Pulau Jawa. Keduanya meninggal akibat tertimpa reruntuhan rumah.
"Satu di Jawa Barat dan satu di Jawa Tengah," kata dia pada Sabtu, 16 Desember 2017.
Di wilayah Jawa Barat, daerah yang terdampak guncangan paling kuat terdapat di Kabupaten Tasimalaya, Pangandaran, dan Ciamis. "Ada enam orang korban luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan," kata Sutopo.
Baca: Setelah Guncang Tasikmalaya, Gempa 5,7 Skala Richter Landa Garut
Selain di Jawa Barat, menurut Sutopo, wilayah Jawa Tengah terdampak pula gempa tersebut. Ada satu orang dengan luka berat, 26 rumah rusak berat juga roboh, dan enam rumah rusak sedang. "Korban meninggal akibat tertimbun tembok yang roboh akibat gempa," kata dia.
Baca: Berikut Data Gempa yang Terjadi Setelah Gempa Tasikmalaya
Setelah gempa dengan kekuatan 6,9 skala richter terjadi, ada tujuh kali gempa susulan dengan magnitute lebih kecil. Menurut Sutopo tidak ada dampak merusak dari gempa susulan. "Sebagian besar warga yang dievakuasi sudah kembali ke rumahnya," ujarnya.
Pada Jumat, 15 Desember 2017 malam, gempa bumi mengguncang Tasikmalaya dan sekitarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan potensi tsunami. Namun peringatan itu sudah diturunkan lantaran tidak ditemukan tanda-tanda tsunami pasca gempa. Gempa tersebut berada di 11 kilometer dari barat daya Kota Tasikmalaya dengan kedalaman 107 kilometer.