TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 6,9 skala richter yang mengguncang wilayah pesisir Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Jumat, 15 Desember 2017 malam membuat panik warga yang tinggal di Tasikmalaya hingga Yogyakarta.
Gempa terasa sangat kencang di Tasikmalaya. Warga Kota Tasikmalaya berhamburan keluar rumah pascadilanda gempa. Sementara di Cipatujah yang wilayahnya berada di pesisir pantai selatan, masyarakat mencari tempat tinggi. "Ini di luar rumah. Banyak warga mengungsi mencari tempat tinggi," kata Imat, salah seorang warga Cipatujah saat dihubungi Jumat dinihari, 16 Desember 2017.
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Ciamis dan Tasikmalaya Selatan
Ditanya soal kondisi air laut, Imat mengaku tidak tahu. Dia mengatakan takut terjadi sesuatu jika melihat langsung kondisi air laut. "Kondisi saat ini lampu mati. Penerangan dari baterai dan lampu sepeda motor," jelasnya.
Kepanikan juga melanda warga di sekitar Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Salah seorang warga Pangandaran, Ani mengatakan, sesaat setelah gempa warga langsung mencari tempat tinggi. "Ini lagi di jalan, cari tempat tinggi," katanya.
Gempa juga dirasakan warga Yogyakarta. “Saya setengah tertidur tiba-tiba goyang dan ternyata ada gempa,” kata Hendra, warga Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu dini hari, 16 Desember 2017.
Para peronda yang masih berada di pos Siskamling langsung memukul kentongan untuk memperingatkan warga soal gempa. Warga berhamburan keluar rumah untuk antisipasi adanya gempa besar.
Goyangan akibat gempa terasa lebih dari lima detik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta masih mencari informasi dari semua wilayah soal adanya kerusakan akibat gempa bumi ini. “Masih kami cari informasi dari semua teman yang ada di semua wilayah,” kata Danang Nur Syamsu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta.
MUH SYAIFULLAH