INFO NASIONAL-- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) menggelar acara Standarisasi Corporate Grade dan Peningkatan Kinerja Divisi Usaha Satuan Kerja (Satker) Badan Layanan Umum (BLU), Selasa, 12 Desember 2017, di Hotel Shangri-La, Surabaya.
Acara yang diikuti para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan BPSDMP dan para stakeholder ini bertujuan merangsang inovasi dalam pengembangan usaha bagi setiap UPT, baik dalam pelayanan diklat maupun bidang usaha lainnya.
Baca Juga:
Kepala BPSDMP Djoko Sasono menjelaskan, saat ini, 23 UPT di bawah lembaga yang dia pimpin telah menjadi Satker BLU dan beberapa lainnya masih dalam proses. "Yang sudah BLU ada 23, sementara empat lainnya yang belum adalah BDP (Balai Diklat Pelayaran) Padang Pariaman, BDP Minahasa Selatan, BP3KSDMT (Balai Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi) Bandung dan BP2TD Mempawah," ujarnya.
Dalam sambutannya, Djoko juga menyampaikan bahwa BLU dituntut selalu meningkatkan kinerja layanan dan keuangan. "Salah satu contoh tuntutan ini adalah meningkatkan pendapatan," katanya.
Menurut Djoko, di UPT atau lembaga diklat yang dia pimpin, pendanaan tidak hanya diperoleh dari layanan core bussiness, tapi juga dari sumber pendapatan lainnya.
Baca Juga:
"Dalam mencari sumber-sumber pendapatan lainnya, dibutuhkan kemampuan menggali peluang-peluang usaha melalui pengembangan usaha tanpa melupakan tugas dan fungsi Satker BPSDMP," ucapnya.
Djoko mengingatkan jajarannya agar dalam mencari sumber pendapatan tidak melupakan tugas utama masing-masing UPT. “Namun saya juga ingatkan saudara-saudara harus tetap fokus pada kinerja riil core business, diantaranya tingkat kelulusan dan kepuasan pengguna layanan diklat,” katanya.
Djoko menambahkan, bidang usaha dan divisi pengembangan usaha pada Satker BLU dituntut dapat membaca peluang usaha dan menjalin kerja sama dengan mitra-mitra kerja. Dia meminta agar kepala UPT Satker BLU mendukung penuh bidang usaha dan divisi pengembangan usaha untuk meningkatkan pendapatan Satker BLU sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dia menjelaskan, pengelolaan Satker BLU secara profesional perlu didukung tenaga profesional yang diatur dengan sistem remunerasi yang proporsional. “BLU seperti korporasi, tapi berorientasi pada layanan masyarakat. Sistem corporate grade dinilai cukup fair dan proporsional untuk menghargai kinerja para pengelola BLU,” tuturnya.
Djoko berharap kegiatan ini mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran yang konstruktif dalam corporate grade dan pengembangan usaha yang sejalan dengan program pemerintah. “Saya juga berharap gagasan yang berkembang dalam forum ini akan bersinergi dengan program yang telah digulirkan pemerintah,” ujarnya.
Acara ini juga menghadirkan para pembicara kondang, diantaranya pakar bisnis dan statistik, Kresnayana Yahya, dan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. (*)