Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Perlawanan AM Fatwa dalam Tragedi Tanjung Priok 1984

Reporter

image-gnews
Anggota DPD RI Andi Mappetahang Fatwa atau lebih dikenal dengan AM Fatwa, meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dia derita selama beberapa tahundi RS MMC. Rencannya jenazah AM Fatwa akan  dimakamkan di TMP Kalibata. TEMPO/ Wahyu Setiawan
Anggota DPD RI Andi Mappetahang Fatwa atau lebih dikenal dengan AM Fatwa, meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dia derita selama beberapa tahundi RS MMC. Rencannya jenazah AM Fatwa akan dimakamkan di TMP Kalibata. TEMPO/ Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Nama Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa tak pernah redup sejak zaman Orde Lama. Ia kerap lantang bersuara mengkritik kinerja pemerintahan rezim Orde lama hingga Orde Baru.

Salah satu peristiwa besar yang dikritik habis oleh AM Fatwa adalah peristiwa kerusuhan Tanjung Priok 1984. Bersama dengan kelompok kerja Petisi 50, AM Fatwa mengeluarkan sebuah pernyataan yang disebut Lembaran Putih Peristiwa 12 September 1984 di Tanjung Priok.

Pernyataan sikap yang dikeluarkan kelompok kerja Petisi 50 itu menolak pernyataan pemerintah yang menyatakan jumlah korban tewas dari tragedi Tanjung Priok sebanyak 9 orang. Pernyataan ini juga menyebut bahwa tragedi tersebut terjadi karena penyimpangan penguasa dalam pengamalan ketentuan-ketentuan dalam Pancasila.

Baca: Pesan-pesan AM Fatwa Sebelum Meninggal

Lembaran putih itu disusun oleh kelompok kerja Petisi 50 bersama dengan warga lain non Petisi 50 setelah mendengarkan dan mengumpulkan keterangan-keterangan dari saksi. Kelompok oposisi pemerintah ini pun menuangkan sikapnya dalam Lembaran putih tersebut. Ada 22 orang tokoh yang menandatangani pernyataan tersebut, termasuk AM Fatwa.

Namun dari 22 orang itu, hanya tiga orang yang ditangkap atas tuduhan subversif, termasuk AM Fatwa. Dua orang lainnya adalah mantan Menteri Perindustrian, Tekstil, dan Kerajinan Rakyat (1966-1968) M Sanusi dan mantan Pangdam Siliwangi, Letnan Jenderal TNI (Purn) HR Dharsono.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 1985, AM Fatwa dituduh melakukan upaya subversi berupa memutar balikkan, merongrong, dan menyelewengkan ideologi Pancasila atau haluan negara, merusakkan dan merongrong kewibawaan pemerintah yang sah, atau menyebarkan rasa perpecahan dan permusuhan di kalangan masyarakat. Tindakan seperti ini dianggap melanggar Undang-undang Nomor 11/ PNPS/1963, yaitu perkara subversi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: DPD Gelar Upacara Penghormatan Terakhir untuk AM Fatwa

Banyak ceramah Fatwa di berbagai tempat di Jakarta yang dicantumkan jaksa di dalam surat tuduhan. Misalnya, di dalam suatu kesempatan di halaman sebuah masjid di Kemayoran, Jakarta Pusat, Juni 1984, Fatwa menuduh sistem kekuasaan Orde Baru adalah sistem kekuasaan Jawa.

Di kesempatan lain, Mei tahun yang sama, ketika berceramah di sebuah masjid di Jakarta Barat, Fatwa - yang memang seorang mubalig - menuduh DPR yang ada hanya untuk menyalurkan keinginan orang yang berkuasa. Dia juga menuding banyak pejabat yang korupsi. "... banyak pejabat sekarang yang hamil dan melahirkan banyak mobil mewah, hamil dan melahirkan banyak rumah, ...." kata Fatwa di dalam pidatonya, seperti dikutip Jaksa di dalam surat tuduhan.

Atas tuduhan itu, Fatwa diganjar hukuman 18 tahun penjara. Ia mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang selama 9 tahun karena berhasil mendapatkan amnesti.

Di akhir masa hidupnya, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam di masa mudanya ini berkarir sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah perwakilan DKI Jakarta. Sebelumnya, ia sempat menjadi Staf Khusus Menteri Agama, mendirikan Partai Amanat Nasional bersama Amien Rais dan menjadi Anggota DPR RI. AM Fatwa meninggal dunia pada Kamis, 14 Desember 2017 akibat penyakit liver stadium 4 yang dideritanya.

MAJALAH TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahfud Md Menyebut Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Segera Bertugas

25 September 2022

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menerima Pimpinan dan Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) di kantornya, Jumat sore, 11 Juni 2021. Dok. Humas Polhukam
Mahfud Md Menyebut Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Segera Bertugas

Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat (PPHAM) masa lalu yang dipimpin Makarim Wibisono menggelar rapat pertamanya di Surabaya.


Aksi Kamisan, Perjuangan Keluarga Korban Pelanggaran HAM Tuntut Tanggung Jawab Negara

22 September 2022

Aktivis HAM Sumarsih berorasi saat aksi Kamisan ke-600 di Jakarta, Kamis 5 September 2019. Dalam aksinya mereka menuntut segera diselenggarakannya pengadilan HAM di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Aksi Kamisan, Perjuangan Keluarga Korban Pelanggaran HAM Tuntut Tanggung Jawab Negara

Aksi Kamisan sudah berlangsung 15 tahun, keluarga pelanggaran HAM menuntut janji pemerintah menuntaskannya.


Kilas Balik Tragedi Kerusuhan dan Penembakan di Tanjung Priok di September Tahun 1984

13 September 2022

Peristiwa kerusuhan Tanjung Priok 1984. DokTempo/Fakhri Amrullah Instagram/Datatempo
Kilas Balik Tragedi Kerusuhan dan Penembakan di Tanjung Priok di September Tahun 1984

Abdul Qadir Djaelani, seorang ulama sekaligus tokoh masyarakat Tanjung Priok, disebut-sebut kerap menyampaikan ceramah yang dianggap provokatif


Jadi Pelabuhan Hub, Tanjung Priok Bakal Ramai Kapal Asing

6 Oktober 2019

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kegiatan pengapalan impor dan ekspor barang di Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Jakarta Utara, Ahad, 6 Oktober 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Jadi Pelabuhan Hub, Tanjung Priok Bakal Ramai Kapal Asing

Pelabuhan barang di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola oleh PT Pelindo II Persero mulai menjadi hub atau pelabuhan internasional


Beda dengan Setya Novanto, Cerita AM Fatwa Sakit di Persidangan

15 Desember 2017

AM Fatwa meninggal pada usia 78 tahun. AM Fatwa adalah politikus senior yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan. Dia adalah politikus tiga zaman, yaitu Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Dok. TEMPO/Dimas Aryo
Beda dengan Setya Novanto, Cerita AM Fatwa Sakit di Persidangan

Obrolan mereka sampai kepada kisah dramatis malingering yang dilakukan AM Fatwa dalam persidangan yang dijalaninya.


Menag Lukman Hakim: AM Fatwa adalah Pejuang yang Konsisten

15 Desember 2017

Jenazah AM Fatwa dibawa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
Menag Lukman Hakim: AM Fatwa adalah Pejuang yang Konsisten

Menurut Lukman Hakim, AM Fatwa telah berjuang bertahun-tahun serta telah memberikan yang terbaik untuk agamanya dan bangsa Indonesia.


Kenangan Masa Kecil Anies Baswedan bersama AM Fatwa

15 Desember 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penghormatan terakhir di rumah duka AM Fatwa di Kompleks Bapenas, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
Kenangan Masa Kecil Anies Baswedan bersama AM Fatwa

Menurut Anies Baswedan, AM Fatwa adalah figur yang sangat aktif dan produktif.


Sandiaga Uno tentang AM Fatwa: Beliau Idola dan Mentor Saya

14 Desember 2017

Prosesi pemakaman tokoh Politik AM Fatwa di TMP Kalibata, 14 Desember 2017. Tokoh Politik AM Fatwa wafat diusia 78 tahun. Tempo/Fakhri Hermansyah
Sandiaga Uno tentang AM Fatwa: Beliau Idola dan Mentor Saya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengenang anggota DPD AM Fatwa sebagai mentor dirinya sekaligus menggagas 3 dari 5 lokasi Oke Oce Mart.


AM Fatwa Sempat Nasehati Fahri Hamzah tentang Karir Politiknya

14 Desember 2017

Jimly Asshiddiqie berdoa di depan keranda Almarhum AM Fatwa di Jalan Condet Pejaten, Jakarta, 14 Desember 2017. AM Fatwa meninggal usia di usianya yang ke-78 pada Kamis pagi di Rumah Sakit MMC.  Magang-TEMPO/ Naufal Dwihimawan Adjiditho
AM Fatwa Sempat Nasehati Fahri Hamzah tentang Karir Politiknya

Terbawa emosi, AM Fatwa hampir melempar Fahri dengan mikrofon. Saya minta maaf. "Hebatnya besoknya beliau juga menulis surat minta maaf kepada saya."


Habibie tentang AM Fatwa: Dia Kawan Seperjuangan Saya

14 Desember 2017

Foto AM Fatwa di rumah duka di Jalan Condet, Pejaten, Jakarta, 14 Desember 2017. Rencananya jenazah akan dimakamkan pukul 15.00 WIB di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Magang-TEMPO/ Naufal Dwihimawan Adjiditho
Habibie tentang AM Fatwa: Dia Kawan Seperjuangan Saya

Menurut Habibie, AM Fatwa adalah sosok yang selalu memperjuangkan keadilan dan kepentingan rakyat.