TEMPO.CO, Jakarta - Majalah Tempo ikut memenangi Anugerah Karya Jurnalistik Antikorupsi 2017. Dewan juri menyatakan tulisan investigasi berjudul "Obral Izin Sekolah Dokter" yang dimuat di Majalah Tempo edisi 19 Desember 2016 sebagai pemenang kategori liputan mendalam dan investigasi.
Tulisan investigasi itu mengungkap berbagai kejanggalan soal pemberian izin sekolah dokter oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. Hasil investigasi menunjukkan terjadi pelanggaran prosedur sekagus indikasi nepotisme dalam penerbitan izin tersebut.
Satu lagi karya investigasi berjudul "Pelesiran Gelap Pesakitan Sukamiskin" menjadi nominee kategori yang sama. Tulisan ini mengungkap kebiasaan para narapidana kasus korupsi di Penjara Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, meninggalkan tahanan untuk berjalan-jalan. Satu nominee lagi untuk kategori yang sama adalah "Keruk Tayan Demi Jakarta" karya Heriyanto Sagiya dari Pontianak Post.
Anugerah Karya Jurnalistik Antikorupsi diselenggarakan oleh Indonesia Corruption Watch. Selain investigasi dan liputan mendalam, ada juga kategori karikatur, foto, dan audio-visual. Tahun lalu, liputan investigasi Tempo berjudul "Jejak Suap Resep Obat" juga memenangi kategori yang sama. Sedangkan pada 2015, tulisan berjudul "Tapak Timah Jenderal Bangka" karya Akbar Tri Kurniawan dari Tempo juga memenangi kategori tersebut.
Rusman Paraqbueq, Redaktur Majalah Tempo yang memimpin proyek investigasi Sukamiskin dan izin sekolah dokter mengatakan Anugerah Karya Jurnalistik Antikorupsi bisa menjadi pendorong bagi para jurnalis untuk mengungkap berbagai kasus korupsi yang masih marak di negeri ini. "Kemenangan ini sebenarnya hanya bonus bagi kami para jurnalis. Yang terpenting adalah membongkar kasus korupsi," kata Rusman.
Baca Juga:
Simak artikel menarik lainnya hanya di Tempo.co.
