TEMPO.CO, Bandung - Polisi menjaring 204 preman dalam operasi cipta kondisi yang digelar di Bandung untuk menyambut libur akhir tahun. "Jadi dalam menyambut libur panjang, kami dapat keluhan dari masyarakat, ada orang yang suka malak-malak,” kata Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto.
Menurut Agung, sasaran razia ini adalah para penjahat jalanan seperti pencopet, penjambret, tukang todong, dan tukang bius. Selain itu ada juga calo dan para pengamen yang kerap meminta duit secara paksa. Tujuan razia ini adalah agar masyarakat bisa menikmati libur akhir tahun tanpa khawatir dengan ulah para preman.
Operasi Cipta Kondisi itu digelar sejak Jumat sore hingga malam. Preman yang terjaring dibawa ke Polrestabes Bandung untuk diperiksa. Apabila ditemukan adanya unsur pidana, polisi langsung menahan mereka. Sedangkan sisanya diperbolehkan pulang setelah mendapat pengarahan. “Cipta kondisi ini bukan tanggung jawab pihak kepolisian semata,” kata Agung.