TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan tidak akan memberikan pesan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Menurut dia, Hadi saat ini sudah menjadi atasannya sehingga tidak etis apabila dirinya memberikan pesan atau nasihat.
"Saya tidak memberi pesan apa-apa. Mengapa? Karena Pak Hadi sekarang adalah atasan saya. Sejak tadi disampaikan dalam Keputusan Presiden, sejak ditandatangani surat ini, maka secara resmi (Panglima TNI) adalah Pak Hadi, maka tidak etis saya memberikan nasihat ke Pak Hadi karena saya adalah sekarang perwira tinggi Mabes TNI," kata Gatot di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2017.
Baca: Setelah Lengser dari Panglima TNI, Gatot Nurmantyo Akan Umrah
Sore tadi, Presiden Joko Widodo melantik Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI menggantikan Gatot yang resmi pensiun sebagai perwira TNI pada April 2018. Sebelumnya, Hadi telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu, 6 Desember 2017.
Secara terpisah, Hadi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gatot Nurmantyo. Ia mengatakan dirinya tak akan menjadi Panglima TNI tanpa bimbingan Gatot.
"Terima kasih kepada senior saya, Jenderal Gatot Nurmantyo, yang selama ini telah membimbing saya untuk bisa sampai ke pucuk pimpinan. Banyak yang telah dia berikan," ujar Hadi saat dicegat awak media usai pelantikan, Jumat, 8 Desember 2017.
Baca: Panglima TNI Hadi Tjahjanto Berterima Kasih ke Gatot Nurmantyo
Hadi mengatakan akan melanjutkan beberapa program yang dicanangkan Panglima TNI sebelumnya. Salah satunya adalah sinkronisasi kekuatan terhadap pembangunan nasional. Program itu, menurut dia, akan dilakukan di lima titik. Kelimanya adalah di Natuna, Morotai, Biak, Merauke, dan Selaru. "Karena itu sejalan dengan pembangunan yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo," ujar Hadi.
ANTARA