INFO JABAR– Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan merespon serius ditetapkannya penyakit difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan. Ia minta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan rumah sakit rujukan atau rumah sakit regional di Jawa Barat untuk memberikan layanan terbaik.
“Pemerintah harus bisa menyelenggarakan layanan prima untuk masyarakat,” kata Netty seusai membuka Rapat Konsultasi (RAKON) PKK Tahun 2017 di Kantor PKK Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis, 7 Desember 2017.
Baca Juga:
Upaya terbaik untuk mencegah terjadinya difteri adalah dengan imunisasi. “Tentu ini menjadi ‘PR’ dan tantangan kita untuk terus mengedukasi masyarakat sehingga balita bisa tercegah dengan mengikuti program lima imunisasi dasar lengkap salah satunya imunisasi DPT,” ujar Netty.
Menurut dia, sampai saat ini masih ada pro-kontra di masyarakat mengenai kehalalan bahan yang digunakan dalam imunisasi itu. “Kita harus melakukan kerja-kerja kreatif dan responsive melibatkan MUI dan Tokoh Agama untuk membangun kepercayaan ditengah masyarakat,” katanya.
Netty juga menegaskan, kehalalan bahan imunisasi tak perlu diragukan karena sudah mendapatkan status kejelasan dari BPPOM dan MUI. “Maka mari sama-sama kita sukseskan program imunisasi untuk generasi yang lebih sehat dimasa yang akan datang,” ucapnya.
Baca Juga:
Difteri merupakan penyakit mematikan yang telah mewabah di 20 provinsi. Kementerian Kesehatan telah menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa. Sampai November 2017, tecatat terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia. Sementara kasus infeksi difteri di Jawa Barat mencapai 109 kasus, 13 orang diantaranya meninggal dunia.
Penderita difteri biasanya menunjukan beberapa gejala, diantaranya seperti flu pada umumnya. Namun, difteri juga memiliki gejala yang khas seperti lapisan tebal abu-abu di bagian tenggorokan dan tonsil, demam, menggigil, pembesaran kelenjar di leher, suara yang keras seperti menggonggong, radang tenggorokan, kulit membiru, mengeluarkan air liur terus menerus dan rasa tidak nyaman pada tubuh. (*)