TEMPO.CO, Jakarta- Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo bersama Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono mengantar Kepala Staf TNI Angkatan Laut Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengikuti uji kemampuan dan kepatutan calon panglima TNI di Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat RI.
Gatot mengatakan mereka mengantar Hadi karena mereka adalah senior Hadi di Akademi Militer. Mereka tiga angkatan lebih senior ketimbang Hadi.
Baca: Uji Kelayakan di DPR, Hadi Tjahjanto Soroti Ancaman Dunia Maya
"Ini menunjukkan bahwa dengan mengantar ini, KSAD san KSAL siap dipimpin Pak Hadi, begitu DPR sudah memberikan persetujuan dan Pak Hadi dilantik," kata Gatot Nurmantyo di Komplek Parlemen Senayan pada Rabu, 6 Desember 2017.
Gatot mengaku sebagai panglima TNI, baginya adalah sebuah kehormatan mengantarkan Hadi untuk mengikuti uji kelayakan tersebut. Dia menuturkan sudah sepantasnya dia mengantar Hadi karena Hadi ditunjuk oleh presiden. "Begitu sudah disetujui, kemudian dilantik, maka saya dengan tulus dan ikhlas tongkat akan saya berikan kepada Pak Hadi," kata dia.
Baca: Golkar Tak Permasalahkan kedekatan Hadi Tjahjanto dengan Jokowi
Selain itu, Gatot bersedia jika dibutuhkan untuk mendampingi Hadi dalam memimpin korps TNI. "Saya siap mendampingi apabila diperlukan," ujarnya.
Menurut Gatot, dipilihnya Hadi oleh Presiden sebagai calon pengganti Panglima TNI sudah tepat. Hadi akan mengawal pesta demokrasi, yaitu pada pemilihan kepala daerah 2018 dan pemilihan umum 2019. "Saya yakin Pak Hadi mampu memimpin, khususnya menghadapi tahun politik," kata Gatot.
Nama Hadi Tjahjanto adalah calon kuat pengganti Gatot. Beberapa pengamat menyebutkan, sesuai dengan urutan rotasi, kini giliran matra Angkatan Udara yang menjadi Panglima TNI.