TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh menyatakan kasus kejadian luar biasa difteri yang terparah terjadi di wilayah Jawa Timur. Kasus difteri di provinsi tersebut paling banyak jumlahnya.
"Dari 95 kabupaten-kota melaporkan kasus difteri, yang terparah Jawa Timur, kedua Jabodetabek, dan Tangerang Banten," kata Subuh dalam keterangannya kepada wartawan di Palembang pada Selasa, 5 Desember 2017.
Baca: Dinas Kesehatan DKI Heran Difteri Juga Serang Orang Dewasa
Sampai November 2017, kata Subuh, sebanyak 95 kabupaten-kota dari 22 provinsi melaporkan kejadian kasus difteri. Subuh menjelaskan kriteria kejadian luar biasa ialah di mana satu kasus difteri ditemukan di suatu wilayah maka dikatakan KLB difteri.
Subuh mengatakan jumlah KLB tersebut masih diteliti lebih lanjut oleh pemerintah. "Tapi ini masuk kasus suspect, karena penegakan difteri dari gejala klinis bukan hasil laboratorium," kata dia.
Baca: Dinas Kesehatan DKI Jakarta Temukan 22 Korban Wabah Difteri
Salah satu provinsi yang melaporkan wabah difteri adalah Provinsi Sumatera Selatan. Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin menyampaikan temuan kasus difteri di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Kemuning Ilir hanya terduga secara klinis. Namun setelah diteliti lewat laboratorium hasilnya negatif difteri.
Subuh pun menyampaikan pesan dari Menteri Kesehatan yang menginginkan
Provinsi Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang, menjadi perhatian khusus untuk diselesaikan masalah penyakit menular secara cepat. Pertimbangannya, kata Subuh, Kota Palembang akan menjadi gelaran olahraga tingkat internasional yakni Asian Games 2018.
Pemerintah, kata Subuh, melakukan upaya pencegahan penularan difteri dengan imunisasi. Masyarakat diimbau untuk melengkapi imunisasi difteri pada anak sebagai upaya preventif.
Subuh mengatakan munculnya KLB difteri dapat terkait dengan adanya immunity gap, yaitu kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah. Kekosongan kekebalan ini terjadi akibat adanya akumulasi kelompok yang rentan terhadap difteri karena kelompok tersebut tidak mendapat imunisasi atau tidak lengkap imunisasinya.
Infografis: Peta Sebaran Difteri, Kasus dan Kematian pada 2017