TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Tubagus Hasanuddin mengatakan pihaknya akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI esok hari. Hadi yang kini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara akan menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo pensiun per 1 April 2018.
Uji kelayakan di DPR akan dimulai sejak pagi hingga selesai. "Dilaksanakan pukul 10.00. Pada 45 menit pertama, kami lakukan pemeriksaan administrasi, sudah ada item-item yang akan ditanyakan, kemudiam 10.45 kami mulai fit and proper test," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 Desember 2017.
Baca: DPR Akan Tanyakan Kedekatan Hadi Tjahjanto dengan Presiden Jokowi
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menjelaskan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Hadi akan terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama berupa penyampaian visi dan misi yang sifatnya terbuka untuk publik.
Adapun pada sesi pendalaman, uji kelayakan kemungkinan akan berlangsung secara tertutup. "Karena mungkin ada banyak hal-hal yang bersifat rahasia," kata Hasanuddin.
Dalam uji kelayakan nanti, kata Hasanuddin, pihaknya akan menyoroti sejumlah hal seperti rencana strategis dan pengadaan alutsista. "Kemudian kegiatan-kegiatan lain yang boleh ditanyakan bebas setiap orang kepada calon panglima TNI," ucapnya.
Setelah menggelar uji kelayakan dan kepatutan, Komisi Pemerintahan akan menggelar rapat tertutup untuk memutuskan apakah akan menerima atau menolak Hadi sebagai panglima TNI.
Baca juga: Jika Dilantik Jadi Panglima TNI, Ini Tugas Berat Hadi Tjahjanto
Menurut Hasanuddin, sepanjang sejarah Komisi Pertahanan tidak pernah menolak usulan dari presiden terkait pergantian panglima TNI. Sebab, calon yang dikirimkan presiden ke DPR dianggap sebagai pilihan terbaik dan telah memenuhi persyaratan.