TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan Gerindra akan tetap mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meskipun berdasarkan hasil beberapa lembaga survei menyatakan elektabilitas Joko Widodo masih berada di nomor wahid.
"Hasil survei bisa saja salah, itu sudah dibuktikan pada pilkada DKI Jakarta lalu. Semua survei mengatakan Ahok-Djarot yang menang, kenyataannya Anies-Sandi lebih unggul," kata Fadli saat ditemui di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
Baca juga: Generasi Milenial Ingin Figur Pemimpin selain Jokowi dan Prabowo
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, suara paling atas ditempati Jokowi dengan perolehan 34,9 persen pemilih, diikuti Prabowo Subianto dengan 12,1 persen, Anies Baswedan 3,6 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 3,3 persen, dan Gatot Nurmantyo 3,2 persen. Survei tersebut dilakukan kepada 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia.
Sementara itu, survei Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) juga menunjukkan elektabilitas Jokowi bersaing ketat dengan Prabowo Subianto. Namun elektabilitas Jokowi masih unggul dengan 24,38 persen, disusul Prabowo 21,09 persen.
"Tapi elektabilitas Gerindra menempati posisi teratas mengalahkan PDIP, jadi survei tidak memastikan. Kami tetap optimistis usung Prabowo," tutur Fadli.
Baca juga: Gerindra Tetap Usung Prabowo pada Pilpres 2019
Fadli Zon mengatakan Gerindra belum menunjuk cawapres yang akan mendampingi Prabowo pada pilpres 2019. "Ya, nantilah kalau soal itu."