TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi I Fraksi Demokrat, Syarifuddin Hasan, memperingatkan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru akan mendapat banyak tantangan sehubungan dengan hajatan besar pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018 dan pemilihan presiden (pilpres) 2019. "Tantangan utama, pastinya untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Syarifuddin di DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
Hal itu merupakan tugas dan tanggung jawab besar bagi Panglima TNI yang akan datang. Penggantian Panglima TNI akan segera dilakukan karena Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pensiun pada Maret 2018. Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto telah diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon pengganti Gatot.
Baca: Jokowi Ajukan KSAU Hadi Tjahjanto sebagai Calon Panglima TNI...
Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR TB Hassanudin berharap Panglima TNI yang baru dapat meningkatkan kinerja anggota TNI dan meneruskan program-program Panglima TNI sebelumnya sesuai dengan target. "Pertama, Panglima TNI yang baru diharapkan dapat meneruskan program batas minimum essential force (kekuatan pokok minimum) hingga mencapai target," ucapnya.
Kekuatan pokok minimum telah ditetapkan dalam rencana strategis (renstra) TNI tahun 2014-2019. TNI wajib memenuhi 68 persen dari target yang telah ditetapkan.
Baca juga: Alasan DPR Mendesak Jokowi Segera Mengganti Panglima TNI...
Panglima TNI yang baru harus melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan profesionalisme prajurit, meningkatkan disiplin internal, serta meningkatkan kesejahteraan prajurit. "Sekarang sudah baik, diharapkan Panglima TNI akan lebih baik lagi," kata TB Hassanudin di DPR.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menerima surat dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno terkait dengan nama calon pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pagi tadi. Badan Musyawarah (Bamus) DPR akan merundingkannya siang ini.
Setelah itu, pada pekan ini, Komisi I Bidang Pertahanan DPR akan segera menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap Hadi Tjahjanto yang diajukan sebagai calon pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.