TEMPO.CO, Jakarta – Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Eko Sulistyo membantah kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengizinkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartato merangkap jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurut Eko, Presiden bakal konsisten menerapkan aturan pembantunya untuk tak merangkap jabatan.
“Sejak pembentukan kabinet di awal, Presiden sudah menyatakan, agar para menterinya tidak merangkap jabatan di pengurusan parpol,” kata Eko di Restoran Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Ahad 3 Desember 2017.
Baca juga: Agung Laksono: Airlangga Hartarto sudah Dapat Restu dari Jokowi
Eko mengatakan, jika nantinya dipilih sebagai pengganti Setya Novanto di partai penguasa Orde Baru itu, Airlangga harus menanggalkan jabatannya sebagai menteri. “Sudah secara otomatis dia harus mundur,” ujarnya. “Kalau komunikasi tentu ada, karena dia pembantu presiden.”
Ia juga membantah kabar bahwa Presiden Jokowi telah menyatakan dukungan kepada Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Eko memastikan Presiden tak akan ikut campur dalam urusan internal partai berlambang pohon beringin itu. “Presiden mengatakan tidak mendukung siapapun dalam konteks kontestasi pilihan pimpinan parpol,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (PPK Kosgoro) 1957 Agung Laksono mengatakan Airlangga telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi terkait pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurut Agung, Airlangga telah mendapatkan izin dari Jokowi untuk tetap menjadi menteri sekaligus memimpin partai.
PPK Kosgoro 1957 telah resmi mengusung Airlangga maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Luar Biasa 2017. Partai Golkar berencana menggelar Munaslub tersebut untuk memilih ketua umum menggantikan Setya Novanto, tersangka korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Agung menambahkan, apabila nanti Airlangga Hartato menjadi Ketua Umum Partai Golkar, keputusan soal mundurnya dia dari jabatan menteri tergantung pada Jokowi. Airlangga pun mengakui dirinya telah berbicara dengan Presiden Jokowi untuk meminta izin langkahnya maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.
AMIRULLAH