TEMPO.CO, Sukabumi - Puluhan rumah di Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, rusak serta ambruk akibat diterjang gelombang pasang dan angin kencang, Kamis, 30 November 2017. Sebanyak 21 rumah di obyek wisata Geopark Pelabuhanratu, Jawa Barat, rusak.
"Tiga rumah di Kampung Cipatuguran hanyut terbawa gelombang pasang," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiqie di Sukabumi, Kamis, 30 November 2017. Lokasi rumah itu berada tepat di daerah pesisir. Sedangkan 17 rumah lain rusak ringan.
Baca: Siklon Tropis Dahlia Picu Angin Kencang di...
Di Pantai/Desa Loji, Kecamatan Simpenan, satu kapal tongkang yang mengangkut batu bara terdampar diterjang ombak dan angin kencang. Adapun tiga perahu congkreng rusak ringan karena terseret ombak.
Di Kampung Cemara, Kecamatan Pelabuhanratu, empat rumah rusak parah dan enam lain rusak ringan. Sebanyak 20 keluarga mengungsi.
Di sepanjang Pantai/Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, beberapa warung rusak digerus gelombang pasang. "Kami masih mendata. TNI/Polri dan relawan masih di lokasi bencana," ucap Fajri. Belum ada laporan korban jiwa, tapi masyarakat diimbau untuk terus waspada.
Baca juga: Hujan dan Angin Kencang Akan Guyur Jabodetabek...
Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menutup obyek wisata Gunung Galunggung untuk menghindari ancaman bahaya angin kencang. "Keputusan ini diambil karena adanya intensitas angin yang kencang," tutur Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya E.Z. Alfian kepada wartawan, Kamis, 30 November 2017.
BPBD bersepakat dengan jajaran kepolisian serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menutup obyek wisata itu. "Anginnya mengkhawatirkan," ujarnya.
Alfian belum dapat memastikan batas waktu penutupan obyek wisata tersebut. “Yang pasti, hingga kondisi angin kembali normal.”