TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Yogya menaksir kerugian yang muncul akibat bencana banjir dan longsor pada Selasa 28 November 2017 lalu sekitar Rp 7 miliar. "Jumlah itu bisa bertambah karena baru taksiran untuk talud bantaran sungai yang jebol, belum infrastruktur lain juga permukiman warga," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogya Aki Lukman di sela evaluasi kerugian bencana kepada Tempo Kamis sore 30 November 2017.
Aki menuturkan, hingga hari ini, pihaknya menemukan 14 titiik lokasi talud bantaran sungai yang longsor. Dengan panjang bervariasi, antara 10-50 meter. Aki menuturkan, kerusakan terparah ada di kawasan kampung seperti Jlagran, Gampingan, Tegalrejo, Prenggan, dan Pandeyan. Ada pula bangunan sekolah dasar di Prenggan Kota Gede yang butuh penanganan segera karena jaraknya amat dekat dengan talud yang longsor.
Baca juga: Siaga Darurat Bencana Yogyakarta Diberlakukan Sepekan
"Kami masih berembug dengan pihak terakait agar dana perbaikan bisa segera digunakan, karena ini sudah mepet tutup tahun anggaran, untuk pekerjaan fisik sulit," ujar Aki.
Aki menuturkan, meskipun sudah ada status Siaga Darurat bencana yang dikeluarkan gubernur DIY, namun penggunaan dana tak terduga tak bisa menjangkau perbaikan infrastruktur. Ini sudah menjadi ketentuan penggunaan dana itu. "Kami hanya bisa belikan terpal dan karung, dana itu tak bisa dipakai untuk beli material," ujarnya.
Sehingga untuk titik titik longsoran yang ada saat ini hanya ditutup sementara dengan karung untuk menahan agar tak ada longsor susulan. "Kami berharap dengan melibatkan pemerintah DIY dan Balai Besar wilayah Sungai bisa segera memperbaiki fisik talud longsor sehingga permanen dan tak membahayakan warga," ujarnya.
Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi menuturkan, saat ini Pemerintah Kota Yogya sudah menyiapkan dana darurat sebesar Rp 2 miliar. Namun dana itu hanya bisa digunakan untuk membantu penanganan korban bencana yang sifatnya non fisik atau pembangunan infrastruktur. "Untuk infrastruktur baru bisa dikerjakan tahun depan memakai dana APBD," ujarnya.
Baca juga: BPBD Catat 579 Kepala Keluarga Terdampak Bencana di Yogyakarta
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY Danang Samsurizal menyebut per Kamis 30 November 2017 jumlah warga terdampak bencana di seluruh DIY total 8967 jiwa. Sebagian warga itu masih mengungsi di 80 titik pengungsian di DIY. "Separuh warga terdampak itu berada di Kabupaten Bantul," ujarnya.