TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan warga bantaran sungai di Yogyakarta agar mengubah posisi rumahnya menghadap sungai, bukan membelakanginya.
"Kalau dapurnya rumah itu masih menghadap sungai, sampahnya pasti dilempar ke sungai, akhirnya sungai kotor," ujar Sultan di sela meninjau titik longsor di Kampung Juminahan, Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan, Kota Yogya yang berada di bantaran Kali Code, Kamis 30 November 2017.
Baca juga: Volume Air Sungai Naik, Yogyakarta Siaga Banjir
Kampung Juminahan termasuk wilayah yang terkena longsor setelah hujan seharian mengguyur Kota Yogya Selasa lalu. Meski tak ada korban luka atau jiwa seperti yang terjadi di Kampung Jlagran yang menewaskan tiga orang, di Kampung Juminahan ini setidaknya 130 warga masih mengungsi di posko kampungnya akibat longsor.
Sultan meminta, dari rentetan bencana longsor yang hampir serentak terjadi di sejumlah bantaran sungai Yogya kali ini, warga mau memulai mengubah cara hidupnya. Khususnya saat membangun rumah. "Kalau ruang tamu rumah itu diposisikan menghadap sungai sungai akan lebih bersih, orang buang air kecil saja enggak mau di sungai," ujarnya.
Terhadap bencana longsor yang terjadi di sejumlah titik bantaran sungai dan menjebol talud, Sultan menginstruksikan segera diperbaiki. Di Kampung Juminahan itu sendiri talud yang longsor mengancam posisi lima rumah warga di RT57 RW14. "Saya minta talud yang longsor segera diperbaiki sehingga warga yang mengungsi bisa aman dan segera pulang ke rumahnya masing-masing," ujar Sultan.
Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyiapkan dana sekitar Rp 2 miliar untuk menangani dampak bencana dampak cuaca ekstrem. "Dana itu sebagai tindak lanjut telah keluarnya Surat Keputusan Gubernur DIY yang menyatakan Yogya dalam status siaga darurat bencana," ujar Wali Kota Haryadi Suyuti di sela pemantauan di Kampung Juminahan.
Komandan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulan Bencana Daerah DIY Pristiawan menuturkan total korban jiwa akibat bencana di wilayah DIY ada tujuh orang. Dari Kota Yogyakarta korban jiwa tiga orang, Kabupaten Bantul satu orang, Gunungkidul satu orang dan Kulon Progo dua orang. Korban dari Kulonprogo baru berhasil di evakuasi pada Kamis pagi 30 November 2017 setelah tertimbun longsor di rumahnya di Kecamatan Girimulyo pada Selasa 28 November 2017 lalu.