TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang mengguyur daerah hulu membuat Bengawan Solo yang melintas di Surakarta berstatus siaga merah. Masyarakat di kawasan hilir, terutama di Jawa Timur, diminta bersiaga.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Charisal Akdian Manu mengatakan status siaga merah di Pos Duga Jurug telah terjadi sejak semalam. "Sedangkan di Jawa Timur masih relatif aman," ucapnya saat dihubungi, Rabu, 29 November 2017.
Baca juga: Kawasan Sepanjang Bengawan Solo Darurat Bencana
Pada Selasa sore kemarin, tinggi permukaan Bengawan Solo di Pos Duga Jurug masih berada di titik 81.10 Surabaya Haven Vloed Peil (SHVP) dengan kondisi normal. Namun, pada tengah malam harinya, ketinggiannya mencapai lebih dari 84.70 SHVP atau berstatus siaga merah.
"Hingga saat ini, status tersebut belum berdampak di Jawa Timur," ucapnya. Diprediksi, debit air Bengawan Solo akan sampai Jawa Timur dalam 12 jam. "Jadi masyarakat di hilir memang harus mulai waspada," ujarnya.
Menurut dia, kondisi Bengawan Solo bisa lebih parah jika air laut kondisinya tengah pasang. "Air Bengawan Solo bisa tertahan tidak bisa masuk laut," tuturnya. Saat ini, pihaknya terus memantau cuaca di kawasan hulu sekaligus ketinggian laut di muara Bengawan Solo.
Baca juga: Bengawan Solo Meluap, Rumah Wali Kota Surakarta Tergenang
"Kami telah membuka empat posko untuk pengamatan," katanya. Posko tersebut disebar, baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Dia juga menjamin Waduk Gajah Mungkur dalam kondisi aman. "Kemarin sempat beredar kabar bahwa waduk sudah penuh dan membuka pintu airnya," ucapnya. Padahal, hingga saat ini, Waduk Gajah Mungkur belum berencana melimpaskan air.