TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI (Polri) menyiapkan ratusan ribu personel untuk mengamankan jalannya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 mendatang. Seperti diketahui, 171 daerah akan berpartisipasi dalam pilkada tersebut.
"Kepolisian menyiapkan 171.507 personel untuk mengamankan pesta demokrasi yang diperkirakan akan diikuti 167.015.806 pemilih," ujar Kepala Bagian Perencanaan Operasi Biro Operasi Asisten Operasi Polri Komisaris Besar Edi Setyo Budi Santoso, Senin, 27 November 2017.
Baca juga: Polisi Sebut Isu Agama Bakal Kencang di Pilkada Serentak 2018
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan 171 daerah yang akan melangsungkan pilkada serentak pada 2018 mendatang. Ke-171 daerah itu terdiri atas 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.
Secara keseluruhan, pilkada 2018 akan digelar di 392.226 tempat pemungutan suara (TPS). Dari ratusan TPS tersebut, kepolisian membaginya menjadi tiga kategori, yakni aman, rawan 1, dan rawan 2.
Dari jumlah tersebut, 328.389 TPS diklasifikasikan aman, 42.233 TPS rawan 1, dan 12.509 TPS rawan 2.
Edi melanjutkan, Polri tidak akan bekerja sendiri. Sebanyak 36.968 personel Tentara Nasional Indonesia dan 756.470 anggota Perlindungan Masyarakat juga akan memberikan dukungan pengamanan. Sebagai cadangan, Polri akan menyiapkan Brigade Mobil dan Samapta Bhayangkara.
Ratusan ribu personel itu akan dipecah lagi ke berbagai bagian. Acuan yang dipakai adalah latihan operasi, apel gelar pasukan, cipta kondisi deklarasi pasangan calon, pengamanan masa kampanye, pengamanan masa tenang, pemungutan, penghitungan suara, serta penetapan dan pelantikan calon terpilih.
Terakhir, Edi memastikan personel Polri akan bersikap netral dalam pilkada 2018. Jika ada yang berlaku tidak netral, Polri akan menindak tegas personel itu.
"Polri dijamin netral, kita ada komisinya. Ancaman dipecat, jangan main-main. Karena bila ada indikasi terlibat, langsung diproses," ucapnya.
ANDITA RAHMA