TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan sampai saat ini belum ada yang menawarinya untuk menjadi menteri di Kabinet Kerja pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Tidak. Saya tidak pernah mendapatkan tawaran diskusi itu secara langsung,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 27 November 2017.
AHY juga tidak mengetahui bila ada penawaran yang disampaikan lewat orang lain. Dia tidak pernah membicarakan tentang kans menjadi menteri dengan siapa pun.
Baca juga: Soal Pilpres, AHY: 2019 Terlalu Dini buat Saya
Namun ia tahu soal spekulasi tentang dia ditawari menjadi menteri ramai diperbincangkan. “Biasalah dalam politik, jika ada pertemuan tokoh atau elite politik, asumsinya ada penawaran tersendiri baik jabatan atau peran,” ucap putra sulung Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini.
AHY berkelakar saat awak media melontarkan pertanyaan apakah ia mau bila tawaran menjadi menteri itu datang kepadanya. “Yang nawarin siapa?” katanya sambil tertawa.
Nama AHY sempat mencuat ditawarkan posisi menjadi menteri seiring dengan pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Organisasi Kemasyarakatan. Partai Demokrat yang berada di luar koalisi pemerintahan menyatakan sikap setuju terhadap regulasi yang dikenal dengan nama Perpu Ormas ini.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo telah melakukan pertemuan membahas Perpu itu akhir bulan lalu. Di sisi lain, AHY terus melakukan safarinya dan bertemu dengan sejumlah elite politik, seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pihak Istana Negara telah membantah bahwa Demokrat ataupun AHY bakal merapat ke kubu pemerintah. Juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo, meminta media tidak mengait-ngaitkan pertemuan SBY dan Jokowi dengan isu koalisi.
ISTMAN MUSAHARUN PRAMADIBA