TEMPO.CO, SOLO -Fadli Zon, Politikus Partai Gerindra ternyata memiliki seribu keris. Wakil Ketua DPR itu juga Ketua Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia. Sabtu 25 November 2017 kemarin, Fadli membuka Keris Festival di Institus Seni Indonesia (ISI) Solo dan bercerita tentang koleksi kerisnya.
Festival keris itu sendiri digelar untuk memperingati pengakuan keris sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO pada 12 tahun silam. Pengakuan itu diberikan UNESCO sejak 25 November 2015 lalu, atas keris sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia. "Keris merupakan sebuah kekayaan kebudayaan yang harus dilestarikan," kata Fadli Zon saat ditemui di Solo.
Baca Juga:
BACA: Fadli Zon Anggap Elektabilitas Jokowi Masih Rendah
Fadli sendiri mengaku telah mengoleksi keris sejak dua puluh tahun silam. "Saya mulai mengoleksi sekitar tahun 1998," katanya. Hingga kini dia telah memiliki seribu bilah keris yang tersimpan di perpustakaannya.
Keris yang dimiliki memiliki jenis dan usia yang beragam. "Ada yang dari masa pra Kediri, Kediri, Singosari hingga Mataram," katanya. Koleksi yang paling tua diperkirakan berusia lebih dari seribu tahun.
Sebagai pejabat, Fadli mengaku bahwa koleksinya itu ikut dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Nilai yang dilaporkan sesuai dengan harga pembelian yang dilakukan. "Soalnya saya memang tidak pernah menjual keris," katanya. Sayangnya, Fadli mengaku tidak ingat secara pasti harga-harga keris yang dimilikinya.
BACA:Fadli Zon Mengaku Akan Mengoleksi dan Mencetak Meme Dirinya
Dalam LHKPN dari Fadli Zon yang diakses melalui laman acch.kpk.go.id, tidak ada data spesifik mengenai nilai keris yang dimiliki oleh Fadli Zon. Hanya saja, politisi Partai Gerindra itu memang melaporkan barang antik dan seni dengan nilai yang cukup besar.
Fadli Zon melaporkan memiliki barang antik dan seni yang diperoleh melalui hasil sendiri dan hibah pada 1998 senilai Rp 2 miliar. Selain itu, dia juga melaporkan barang antik dan seni yang berasal dari hasil sendiri, warisan dan hibah perolehan tahun 1990-2014 senilai Rp 4,5 miliar.
AHMAD RAFIQ