TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menduga terduga penyerang Novel Baswedan seorang pria yang pernah mendatangi rumah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu di Jalan Deposito Blok T/8, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lelaki berpostur kekar tersebut berkunjung ke rumah Novel pada 5 April 2017, enam hari sebelum penyerangan. Novel Baswedan diserang sepulang salat subuh berjemaah di Masjid Al-Ihsan yang lokasinya dekat rumahnya pada 11 April lalu.
Sketsa wajah pria berumur 40-an tahun berkulit gelap itu diumumkan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Idham Azis bersama Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 24 November 2017. Selain sketsa itu, polisi mengeluarkan satu lagi sketsa wajah pria lain. Sketsa wajah pria kedua itu mirip dengan sketsa wajah yang dibuat Koran Tempo pada 1 Agustus 2017 berdasarkan keterangan sejumlah saksi.
Baca juga: Kapolda Perlihatkan Sketsa Dua Terduga Penyerang Novel Baswedan
Idham Azis mengatakan dua sketsa itu dibuat berdasarkan pemeriksaan dua saksi kunci yang sempat melihat para pelaku sebelum serangan air keras ke wajah Novel. “Ini sudah lebih dari 90 persen sesuai dengan wajah terduga pelaku. Mereka yang menyerang,” ujar Idham.
Pria yang mendatangi rumah Novel tersebut diduga merupakan orang yang pernah terekam kamera pengawas di rumah penyidik KPK itu. Sejumlah saksi mata menyebutkan pria itu mendatangi rumah Novel dengan menyaru sebagai calon pembeli busana di butik rumahan milik istri Novel, Rina Emilda. Butik itu menjual busana muslimah. Tapi pria itu menanyakan busana muslim.
Sketsa wajah pria satu lagi diduga merupakan lelaki yang dipergoki pengurus masjid sedang berada di tempat wudu. Anehnya, tutur saksi, pria itu tidak sedang berwudu. “Saya tahu persis, orang itu tidak sedang berwudu, karena jaketnya berlengan panjang tapi tidak dia gulung lazimnya orang sedang berwudu,” kata saksi.
Baca juga: Kapolri Laporkan Kasus Novel Baswedan ke Jokowi Pekan Ini
Pada akhir Juli lalu, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian juga merilis sketsa wajah seorang terduga penyerang yang menyebabkan kedua mata Novel luka. Menurut Idham, sketsa yang diumumkan Tito di Istana Kepresidenan itu merupakan orang yang mencurigakan karena sedang berada di sekitar rumah Novel beberapa hari sebelum penyerangan. Menurut Idham, orang pada sketsa yang pernah diumumkan Tito bukanlah pelaku penyerangan Novel Baswedan.
Baca selengkapnya di Koran Tempo
KARTIKA ANGGRAENI | AGUNGS