TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies Philips Jusario Vermonte menyebut Partai Golkar sebagai partai yang memiliki keunikan dibandingkan partai politik lain.
"Dibandingkan partai yang lain, Golkar masih menawarkan sesuatu yang unik untuk republik," kata Philips di acara "Jusuf Wanandi's 80th Birthday Seminar" di auditorium CSIS, Jakarta pada Kamis, 23 November 2017.
Dalam perayaan hari ulang tahun salah satu pendirinya, Jusuf Wanandi, CSIS menggelar sebuah sesi khusus membahas Partai Golkar. Sesi tersebut bertema "Golkar: Rekam Jejaknya dalam Sistem Partai Politik Indonesia" dan menghadirkan sejumlah politikus Golkar.
Baca juga: Titiek Soeharto Siap Jadi Ketum Partai Golkar Gantikan Novanto
Hadir sebagai pembicara yakni Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Akbar Tandjung, politikus senior Partai Golkar Sarwono Kusumaatmadja, politikus Golkar Hajriyanto Y. Thohari, dan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Partai Golkar Nusron Wahid.
Beberapa politikus Golkar juga hadir dalam seminar tersebut, di antaranya Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar Andi Sinulingga dan Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena.
Philips mengatakan, salah satu keistimewaan Golkar yakni terbuka bagi siapapun untuk menjadi ketua umum. "Di partai lain enggak bisa," ujar Philips.
Namun, Philips melanjutkan, sistem yang terbuka itu juga membawa dampak lain. Persaingan yang bebas, kata dia, juga memiliki tantangan tersendiri.
"Tapi tantangan dengan persaingan yang bebas, maka misalnya, uang bicara. Ini PR bukan cuma Golkar tapi juga partai lain," ujar Philips.
Seminar ini ujungnya membahas masalah yang dialami Partai Golkar saat ini, yakni dinamika partai setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Setya menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP.
Baca juga: DPD Golkar Jawa Barat dan Jawa Tengah Tuntut Munaslub
Setya dibawa ke rutan KPK setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo akibat kecelakaan yang dia alami. Mobil yang ditumpangi Setya menabrak tiang lampu di pinggir Jalan Berlian Permata Hijau pada Rabu pekan lalu saat KPK sedang mencari dirinya.
Ihwal kecelakaan itu, Philips sempat melontarkan selorohnya. Philips menyebut politikus Golkar istimewa sebab tangguh-tangguh. "Politisi Golkar adalah politisi tangguh. Buktinya nabrak tiang listrik enggak kenapa-kenapa," ujarnya.