TEMPO.CO, Lombok - Presiden Joko Widodo didoakan agar terpilih kembali untuk periode kedua pemerintahannya saat mengunjungi Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani di Kecamatan Suralaya, Kabupaten Lombok Timur, Kamis, 23 November 2017. Doa itu dibacakan bersama-sama dengan dipimpin Kiai Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di pondok pesantren itu pada Kamis pagi dengan disambut keluarga besar pengasuh pondok, yakni Ketua Yayasan Pendidikan PP Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani Sitti Raihanun Zainuddin dan Kiai Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.
Baca: Presiden Jokowi Buka Munas Alim Ulama di Lombok
Presiden Jokowi lalu bersilaturahmi dengan pengasuh dan pimpinan pondok pesantren sekitar 30 menit. Setelah itu, dia menyambangi masjid pondok pesantren yang telah dipenuhi ribuan santri dan santriwati itu.
Para santri antusias menyambutnya. Mereka lalu duduk tenang saat Presiden Jokowi, pimpinan, dan pengurus pesantren duduk untuk berdoa bersama. Doa dipimpin Kiai Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Sekretaris YPPP Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani.
Lalu Gede juga yang mendoakan agar Presiden Jokowi kembali terpilih untuk periode kedua pemerintahannya dan diamini ribuan santri yang hadir.
Jokowi sendiri tak bereaksi apa pun saat mereka memanjatkan doa tersebut. Dia tetap khusyuk turut serta berdoa.
Adapun Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Zainul Majdi yang turut serta mendampingi Presiden dan duduk di sisi barisan kiri Jokowi tampak juga mengikuti doa tersebut.
Baca: Ketika Sri Mulyani Bicara Semangat Jokowi dan Mental Pecundang
Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan 258 juta penduduk, 700 suku, dan 1.100 bahasa daerah. "Oleh sebab itu, mari kita semua terus menjaga, karena 87 persen penduduk Indonesia adalah muslim dan Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Inilah yang harus kita jaga, harus kita rawat persaudaraan kita, persatuan kita. Ukhuwah wathaniyah kita harus kita rawat," ujarnya.
Presiden Jokowi menyempatkan diri berdialog dengan para santri, memberikan kuis, serta menghadiahkan tiga sepeda kepada santri yang bisa menjawab pertanyaan sederhana dan melafalkan Pancasila.
Jokowi sempat berjanji akan datang kembali ke pesantren tersebut pada Maret 2017. Pesantren itu dirintis kakek Gubernur NTB Zainul Majdi, tapi terpecah menjadi dua kepengurusan hingga saat ini.