TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan punya gaya sendiri untuk mengatakan kondisi koleganya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto yang Senin dinihari, 20 November 2017, resmi masuk tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu, menyebut Setya yang sedang terseret kasus korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP), kini sudah berpindah "kantor" ke rumah tahanan KPK.
BACA: Ogah Ditangkap KPK karena Korupsi, Zulkifli Hasan Punya Kiat
"Parlemen ada tiga. Semalam bapak-ibu lihat DPR ketuanya sudah pindah 'kantor', satu lagi (mantan) Ketua DPD teman saya Pak Irman (Gusman) sudah pindah 'kantor' duluan, tinggal saya Ketua MPR," kata Zulkifli Hasan dalam acara sosialisasi empat pilar di Tanggamus, Lampung, Senin, 20 November 2017.
Agar tidak ketularan 'pindah kantor' Zulkifli memohon doa kepada masyarakat di kampung halamannya, Lampung, agar dia tidak terbelit dengan kasus korupsi. Dia berjanji akan mengemban amanah sebagai Ketua MPR dengan bertanggung jawab.
"Sekarang seram, ada mobil nabrak tiang listrik, atau tiang listrik nabrak mobil. Saya mohon doanya, insya Allah Ketua MPR tidak akan korupsi," kata Zulkifli Hasan.
Baca: Zulkifli Hasan: Tinggal MPR yang Belum Kena ...
Dalam kesempatan tersebut Zulkifli juga menyampaikan pesan agar masyarakat di Tanggamus, Lampung, berupaya keras agar dapat menyekolahkan anaknya.
Zulkifli menegaskan pendidikan adalah salah satu modal penting bagi seorang anak agar bisa sukses di masa depan, selain pengetahuan agama dan doa dari kedua orang tua.
Zulkifli Hasan meminta seluruh orang tua memastikan anak-anaknya memperoleh pendidikan yang layak serta pengetahuan agama yang baik. Dengan demikian anak akan memiliki pengetahuan sekaligus akhlak yang baik.