TEMPO.CO, Jakarta -Status Setya Novanto yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberatasan Korupsi sejak Jumat 17 November 2017 dirasakan bagi para politikus Partai Golkar. Ketua Partai Golkar Andi Sinulingga mengaku dengan kondisi kasus hukum yang melanda Ketua Umum mereka, Golkar harus berbenah.
"Saya kira jalan yang paling baik, mencari alternatif seperti yang diusulkan Jusuf Kalla (JK), Ginandjar Kartasasmita. Dedi Mulyadi juga menyempaikan perlu ada penyelamatan partai,” kata Andi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 November 2017.
BACA:Golkar Tersandera Setya Novanto, Akbar Serukan Munaslub
Sejumlah politikus senior Golkar menyarankan agar pengurus Golkar bergerak melakukan pembenahan. Waki Ketua Dewan Kehormatan Partai Akbar Tanjung menyerukan digelarnya Munaslub. Sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla juga menyerukan adanya penyelamatan partai.
" Kalau ketua menghilang bagaimana partainya? Masak partai menghilang juga?" kata lelaki yang akrab disapa JK itu di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis, 16 November 2017.
Baca: Setya Novanto Bermasalah, Rakernas Partai Golkar Tetap Digelar
Diakui Andi, penetapan Setya Novanto sebagai tersangka membuat banyak urusan Partai tersendat. “Ketua Umum (Setya Novanto) tahanan, kami berkunjung pun harus menyesuaikan dengan rumah sakit dan prosedur penahanan. Jadi sangat sulit bagi partai golkar untuk membahas bersama ketua,” kata Andi.
Andi mengatakan, di lingkup internal partai telah diakukan banyak diskusi soal pergantian Setya Novanto dari jabatannya sebagai ketua umum. Partai Golkar akan mengadkan rapat untuk membahas hal itu minggu depan.
Selama ini, kata Andi, kekosongan kepemimpinan selama Setya Novanto terjerat kasus Korupsi tidak banyak mempengaruhi sistem di partai Golkar. Namun menurutnya, Golkar tidak boleh terus menerus menjustifikasi bahwa tidak ada pengaruh figur pemimpin. “Perlu ada konsensus karena perlu cepat me-recovery diri,” ujar Andi.
BACA: Cerita Pengurus Daerah Soal Setya Novanto Jadi Ketua Umum Golkar
Menurut Andi, sistem di Partai Golkar sudah berjalan dengan baik di bawah kendali Kepala harian dan Sekertaris Jenderal. Namun Andi mengatakan, dengan kondisi Setya Novanto, Partai Golkar perlu berbenah untuk memikirkan soal market share dalam pilkada, pileg maupun pemilu nanti.
Ia mengatakan Partai Golkar sendiri memiliki harapan yang besar pada tahun 2020. Menurutnya, yang terbaik dari partai saat ini adalah konsen terhadap generasi muda kader Golkar. “Nantinya, apa yang publik enggak suka, itu yang harus dijaga oleh anak muda golkar,” ujar Andi.
RIANI SANUSI PUTRI