TEMPO.CO, Bandung - Banjir di Kabupaten Bandung akibat luapan Sungai Citarum merendam hampir tiga kecamatan. Sampai Kamis, 16 November 2017, ada sekitar 4.000 lebih rumah yang terendam banjir dengan ketinggian 10-170 sentimeter. Selain itu, sejumlah ruas jalan tak bisa dilalui kendaraan.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan menyebutkan, tiga kecamatan yang terendam, yakni Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojong Soang. Dari tiga kecamatan tersebut, ia mengatakan ada 4.097 rumah terendam. "Pengungsi dari tiga kecamatan ada 317 keluarga, 1.033 jiwa, 133 lansia, 111 balita, 4 ibu hamil, 77 anak, 19 ibu menyusui, dan 1 orang sakit," ujar Tata kepada Tempo, Kamis, 16 November 2017.
Baca juga: Banjir di Kabupaten Bandung, 1.500 Rumah Terendam
Tata menyebutkan, genangan banjir sudah mulai mereda dibanding sehari sebelumnya. Pada Rabu, 15 November 2017, genangan banjir mencapai ke jalan raya utama Dayeuhkolot. Namun, sejak Kamis pagi, 16 November, genangan air di jalan tersebut sudah mulai surut. "Di jalan utama sudah tidak ada genangan," kata dia.
Hingga saat ini seribuan warga yang rumahnya terendam banjir masih menempati tempat pengungsian. Mereka mulai mengungsi sejak banjir melanda pada Senin, 7 November 2017. Selain rumah yang terendam, ada 10 gedung sekolah, 8 fasilitas umum, dan 27 tempat ibadah.
Tata mengatakan banjir disebabkan luapan anak Sungai Citarum yang meluap akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi di kawasan hulu hingga hilir sungai.
Tiga kecamatan tersebut hampir tak pernah absen terendam banjir setiap tahunnya. Meski pemerintah daerah maupun pusat telah menyelenggarakan program pengentasan banjir di wilayah aliran Sungai Citarum, hingga saat ini banjir di Kabupaten Bandung masih terus berulang.