TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi di antara negara-negara ASEAN. "Masalah lalu-lintas yang paling tinggi adalah kecelakaan di jalan,” kata Tito, saat membuka Forum Polantas ASEAN 2017 bertajuk Kerja Sama Global untuk Menciptakan Keselamatan Berlalu Lintas di Negara-negara ASEAN, di Jakarta, Rabu, 15 November 2017.
Korban kecelakaan di Indonesia lebih banyak dari jumlah korban terorisme, bencana tsunami, dan bencana banjir. Kepala Korps Lalu-lintas Kepolisian Indonesia Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan jumlah korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia sekitar 28-30 ribu jiwa per tahun. "Kecelakaan lalu-lintas di Indonesia termasuk tinggi, ranking dua sampai tiga di bawah di ASEAN.
Baca: 10 Penyebab Utama Kecelakaan Lalu Lintas ...
Enam negara yang paling tinggi angka kecelakaan lalu-lintasnya adalah Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Laos. "Angka kecelakaan lalu-lintas di Malaysia dan Thailand mencapai lima kali angka kecelakaan di Singapura."
Sedangkan tingkat kecelakaan lalu-lintas Brunei Darussalam dan Singapura terendah di ASEAN. "Hanya Brunei dan Singapura yang memiliki jalur lalu-lintas paling baik dan angka kecelakaan terendah di ASEAN,” kata Kapolri seraya memberi selamat kepada Brunei dan Singapura.
Tingkat kecelakaan lalu-lintas di Singapura tercatat hampir mendekati negara-negara dengan sistem lalu-lintas terbaik di dunia yakni Belanda dan Inggris.
Digelarnya Forum Polantas ASEAN (ATPF) 2017 ini sebagai ajang berbagi penegakan hukum lalu lintas, keselamatan berkendara, memperbaiki sistem hukum di wilayah ASEAN serta menjalin kerja sama antar kepolisian lalu lintas negara-negara ASEAN. Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Polantas ASEAN (ATPF) 2017. Forum ATPF yang ke-2 ini digelar di Jakarta dan Bali sejak 14-18 November 2017. Forum ini dihadiri para kepala polantas delegasi dari sejumlah negara ASEAN yakni Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam dan Vietnam.
Baca juga: Lebaran 2017, Polri: Kasus Kecelakaan Lalu ...
Dari forum ATPF, kata Lumowa, Indonesia akan belajar dari negara-negara dengan angka kecelakaan lalu-lintas rendah. "Kerja sama, berbagi pengalaman satu sama lain yang muaranya adalah keselamatan lalu lintas."
Lumowa mengatakan Singapura memberlakukan penegakan hukum ketat dan ketersediaan infrastruktur yang memadai menjadikan negara itu memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang rendah.
Polri ingin sistem pengawasan lalu lintas di Indonesia dikerjakan dengan memanfaatkan teknologi. "Di negara maju, polisi jarang ada di jalan,” kata Lumowa. Pengawasan menggunakan teknologi, CCTV, speeding camera. Di masa mendatang, Polantas Indonesia tidak akan melakukannya secara manual lagi. “Pelan-pelan akan berangsur seperti itu."